Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Desak Pertamina Turunkan Harga BBM, Ini Kata Ketua Komisi VII

PKS Desak Pertamina Turunkan Harga BBM, Ini Kata Ketua Komisi VII Pengendara motor mengisi sendiri kendaraannya dengan BBM di SPBU Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi pada 10 Februari 2019 lalu dan juga harga komoditas bahan makanan menjadi penyebab utama deflasi pada Februari 2019 sebesar 0,08 persen. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Sekarang itu, lanjut dia, BBM bersubsidi ialah solar dan bensin premium. Dalam APBN, subsidi energi sekitar Rp150 triliun, yang antara lain untuk BBM sekitar Rp16-18 triliun. Dii kawasan Asean, harga BBBM di Indonesia hanya lebih mahal dibanding Malaysia.

"Artinya, kalau harga kita terus turun, maka kita menjadikan orang boros (BBM)," imbuh Sugeng.

Ekonom Konstitusi Defiyan Cori menambahkan, sebaiknya harga BBM bersubsidi tidak diturunkan meski harga minyak dunia melemah. Selain karena hasil penjualan BBM Pertamina rendah selama pandemi Covid-19, harga minyak mentah diprediksi menguat setelah berakhirnya pandemi.

Dijelaskan, ketika harga keekonomian naik, pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Nah, ketika saat ini Pertamina melakukan langkah strategis di hulu, namun menghadapi kondisi oversupply dan sektor hilir yang murah, menurutnya, hanya status quo, untuk menjadikan harga BBM itu dan meyakinkan masyarakat supaya BUMN strategis juga diselamatkan.

Baca Juga: Pengembangan Pipa Pertamina Cilacap-Bandung III Hampir Setengah Jalan

Artinya, tidak serta-merta harga BBM perlu segera disesuaikan atau diturunkan. Apalagi, Pertamina yang memiliki mayoritas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) juga memiliki bisnis di hulu migas, yang tengah tertekan dan keseluruhan bisnisnya berbeda dengan pemain swasta.

"Sehingga tidak tepat membandingkannya dengan Malaysia atau negara Asean lain karena luasan distribusi berbeda dan banyak variabelnya," tegas Defiyan.

Sementara itu, Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina, menjelaskan harga BBM ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar, inflasi, dan lain-lain. Yang pasti, menurutnya, Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar sebagaiĀ  faktor utama penentu harga BBM.

Pada prinsipnya, lanjut dia, Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. Sampai saat ini harga BBM selalu mengacu pada ketentuan dari Kementerian ESDM. Dia menyebut Pertamina akan melakukan penyesuaian jika nantinya terdapat perubahan peraturan atau kebijakan.

"Sebagai informasi, Pertamina sudah melakukan penurunan harga BBM nonsubsidi sejak Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif," tutup Fajriyah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: