Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Tuhan, Paus Fransiskus Sumbang 200 Ribu Dolar AS untuk Beasiswa di Lebanon

Ya Tuhan, Paus Fransiskus Sumbang 200 Ribu Dolar AS untuk Beasiswa di Lebanon Paus berpose dengan Aung San Suu Kyi dalam sebuah pertemuan di kediaman kepresidenan di Naypyidaw, Selasa (28/11). | Kredit Foto: Reuters/Osservatore Romano
Warta Ekonomi, Vatican City -

Paus Fransiskus mengalokasikan 200.000 dolar AS guna membantu 400 beasiswa di Lebanon. Itu ia lakukan dengan alasan negara tersebut sedang mengalami krisis keuangan parah dan tengah didera pandemi virus corona.

“Sebagai tanda nyata kedekatannya, Bapa Suci, melalui Sekretariat Negara dan Kongregasi untuk Gereja-Gereja Timur, telah memutuskan untuk mengirimkan kepada Nuncature Apostolik jumlah 200.000 dolar AS untuk mendukung 400 beasiswa di Lebanon, dengan harapan mencapai sikap solidaritas dan dengan keinginan bahwa semua yang terlibat di tingkat nasional dan internasional akan secara bertanggung jawab mengejar pencarian demi kebaikan bersama, mengatasi setiap divisi dan kepentingan partisan,” menurut laporan Takhta Suci dalam siaran pers, dikutip Sputnik pada Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Berharap Pandemi Corona Usai, Paus Fransiskus Ajak Umat Beragama Berpuasa

Paus Fransiskus berharap seluruh warga Lebanon, termasuk di daerah terpencil memiliki akses pendidikan yang layak, di tengah krisis parah yang menyebabkan "penderitaan dan kemiskinan".

Negara Timur Tengah --salah satu yang paling berhutang budi di dunia-- telah menghadapi kesulitan ekonomi jauh sebelum pandemi virus corona terjadi. Mata uang nasional jatuh terhadap dolar tahun lalu, menyebabkan harga roti dan kebutuhan lainnya melambung. Ini memicu protes nasional pada Oktober yang menggulingkan pemerintah sebelumnya.

Pada akhir April, gelombang protes baru dimulai di Lebanon untuk semua alasan yang sama --penurunan tajam dalam nilai mata uang lokal dan kenaikan harga makanan. Sebagai tanggapan, pemerintah mendukung rencana reformasi ekonomi yang bertujuan menangani krisis keuangan yang semakin dalam di negara ini. Pihak berwenang saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk menegosiasikan rencana pemulihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: