Fokus baru Trump pada Obama datang ketika Partai Republik semakin cemas bahwa meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 akan merusak prospek pemilihan kembali presiden pada November. Kampanye Biden menarik hubungan langsung antara serangan Trump terhadap Obama dan krisis yang menghancurkan pemerintahannya.
"Tidak mengherankan bahwa presiden secara tidak menentu menyerang Presiden Obama, putus asa untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya sendiri sebagai Panglima Tertinggi yang telah menyebabkan ribuan orang Amerika kehilangan nyawa selama krisis ini," kata TJ Ducklo, seorang juru bicara kampanye Biden.
Kampanye Biden sangat ingin melibatkan Obama dalam pemilihan, meskipun peran pastinya masih terbentuk. Obama juga diperkirakan akan berkampanye untuk kandidat Dewan Demokrat dan Senat di seluruh negeri.
Meskipun Obama berkampanye untuk kandidat Demokrat pada semester tengah 2018, ia sebagian besar berusaha menghindari politik terbuka sejak meninggalkan Gedung Putih. Dia berbicara di depan umum menentang Trump pada kesempatan langka, membuat banyak anggota Partai Demokrat yang frustasi ingin dia menjadi lebih agresif.
Tetapi pemilihan 2020 menunjukan tanda-tanda akan lebih agresif dan dia mengatakan kepada para penasihatnya bahwa dia ingin melakukannya. Terlepas dari kenetralan publiknya yang keras selama pemilihan utama Demokrat, ia berbicara dengan Biden secara teratur dan terus melakukannya saat kampanye bergerak ke pemilihan umum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: