Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Saudi Mulai Bokek, Sampai Tak Bayar Subsidi Biaya Hidup Rakyat

Arab Saudi Mulai Bokek, Sampai Tak Bayar Subsidi Biaya Hidup Rakyat Kredit Foto: Reuters/Michael Evans

Vision 2030 bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Saudi atas minyak dan tenaga kerja ekspat. Kemudian memprioritaskan program utama pembangunan kota futuristik senilai 500 miliar dolar AS di tengah gurun pasir bernama NEOM. Pemerintah Saudi mengklaim proyek ini masih berjalan. Menurut analis ekonomi negaranegara Teluk Arab Michael Stephens, keputusan ini mengharuskan Saudi mengurangi pengeluaran dan mencoba menstabilkan harga minyak yang sekarang lemah.

"Arab Saudi memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengembalikan ekonominya agar kembali normal," ucap Stephens seperti dikutip BBC News, Jumat (15/5).

Baca Juga: Suku Ini Belum Terjamah Covid-19, Apa Rahasianya?

Perang negara tetangga antara Saudi dan Yaman yang telah berlangsung selama lebih dari lima tahun, juga turut menipiskan cadangan uang pemerintah. Meskipun belum diketahui apa keuntungan memenangkan perang tersebut bagi Arab. Arab juga masih berseteru dengan Qatar, dan itu merenggangkan persatuan Dewan Kooperasi Negara-Negara Teluk Arab (GCC) yang terdiri dari enam negara.

Meski demikian, Saudi masih memiliki Dana Investasi Publik (DIF) yang nilainya diperkirakan mencapai 320 miliar dolar AS. Saudi juga masih memiliki perusahaan minyak yang mayoritas sahamnya dimiliki negara, Saudi Aramco. Tahun lalu perusahaan tersebut dipatok sebesar 1,7 triliun dolar AS, atau setara nilai gabungan Google dan Amazon.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: