Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Silau! BTPN Catat Lonjakan Keuntungan yang Gak Main-Main Gedenya!

Bikin Silau! BTPN Catat Lonjakan Keuntungan yang Gak Main-Main Gedenya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencetak pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 12% dari Rp139,8 triliun pada Q1 2019 menjadi Rp157 triliun pada Q1 2020. Penyaluran kredit pada segmen korporasi menyumbang porsi sebesar Rp92 triliun yang meliputi berbagai pembiayaan dalam bentuk sindikasi, seperti proyek ketahanan energi, pangan, dan infrastruktur. 

Selain sindikasi, BTPN juga tercatat memberikan pinjaman secara bilateral ke sejumlah perusahaan swasta nasional, BUMN, industri otomotif, dan perusahaan ekspor-impor. Direktur Utama BTPN, Ongki Wanadjati Dana, menjelaskan bahwa capaian tersbeut menjadi wujud usaha BTPN dalam mempertahankan kinerja di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Baca Juga: Gantikan Mari Elka Pangestu, BTPN Tetapkan Chandra Martha Hamzah sebagai Komisaris Utama Baru

"Dengan situasi perekonomian yang tidak menentu, ditambah perkembangan terkini penyebaran Covid-19, kami berusaha mempertahankan kinerja bank tetap positif. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung perekonomian Indonesia," tegas Ongki, Jakarta, Rabu (20/05/2020).

Lebih lanjut, Ongki menyebutkan bahwa pendanaan yang dihimpun BTPN dalam tiga bulan pertama tahun 2020 mencapai Rp161,2 triliun, tumbuh 3% dari tahun lalu. Pendanaan tersebut meliputi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp97,1 triliun, pinjaman pihak lain sebesar Rp57 triliun, dan pinjaman subordinasi sebesar Rp7,1 triliun. 

Baca Juga: Perusahaan Petrokimia Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Terima Utang US$70 Juta dari Bank Permata

Pada akhir kuartal I tahun 2020, aset BTPN tercatat tumbuh 4% menjadi Rp199,7 triliun. Pertumbuhan itu diikuti oleh kenaikan laba bersih setelah pajak yang mencapai 48% menjadi Rp752 miliar. BTPN optimis masih mempunyai kemampuan untuk melakukan ekspansi yang kuat mengingat saat ini perusahaan mempunyai rasio kecukupan modal sebesar 22,5%.

"Situasi Covid-19 ini tentu sangat menantang, termasuk bagi kami di industri perbankan. Namun, kami patut syukuri pencapaian kinerja awal tahun ini. Tentu ini menjadi motivasi dan modal kami untuk melayani lebih banyak jutaan rakyat Indonesia," tutup Ongki.

"

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: