Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Kasus Corona Diprediksi Bakal Capai 1.000 Per Hari

Gawat, Kasus Corona Diprediksi Bakal Capai 1.000 Per Hari Perawat Covid-19 dengan menggunakan APD | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengingatkan agar pemerintah dapat mengantisipasi adanya lonjakan kasus pasien positif Covid-19 atau virus corona. Dia memprediksi dalam waktu dekat ini bakal mencapai angka 1.000 pasien setiap harinya.

 

“Kedepan makin banyak jumlahnya, bisa seribu lebih,” kata Saleh kepada Okezone di Jakarta, Jumat (22/5/2020).

 

Menurut Saleh, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penambahan pasien baru. Mulai dari tingkat kesadaran bagi masyarakat kan semakin tinggi intim melakukan pengetesan hingga pemerintah yang agresif melakukan pengujian.

 

“Disisi lain pemerintah juga semakin agresif, masif melakukan pengujian dan pengetesan sesuai denga target dan sasaran mereka. Dimana nereka ini sudah memiliki alat pengecekan banyak dan sudah juga lab pengujian yang sudah banyak,” jelasnya.

 

Baca Juga: Ingat, Keputusan Akhir Masa Darurat Corona Cuma Ada di Tangan Jokowi!

 

Kemudian menurut Saleh, yang harus disoroti pemerintah terutama mengenai lalu lintas masyarakat. Dia menyayangkan jika benar nantinya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) bakal direlaksasikan.

 

Mengingat menjelang lebaran dan pasca lebaran bakal ada pengingakatan aktivitas lalu mintas masyarakat, baik yang datang dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan begitu resiko penularan Covid-19 akan semakin terbuka.

 

“Satu-satunya cara yang harus dilakukan kembali lagi ya diperiksa kesehatannya, supaya benar benar steril dan bersih dan tidak menjadi penyebaran penyakit ini,” terang Saleh.

 

Baca Juga: Makin Dekat Lebaran, Pasien Corona Masih Bertambah Ratusan Orang

 

Lebih lanjut, Saleh berharap pemerintah tidak melonggarkan aturan PSBB dan justru memberikan sanksi tegas kepada mereka yang melanggar.

 

“Kita mendesak agar pemerintah memprioritaskan persoalan keselamatan warga negara dibandingkan dengan keselamatan ekonomi,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: