Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Hong Kong Kembali Memanas

Gawat, Hong Kong Kembali Memanas Kredit Foto: Sindonews

Washington mengatakan undang-undang yang diusulkan China dapat memicu sanksi Amerika Serikat terhadap negara itu dengan landasan pelanggaran hak asasi manusia.

"Sepertinya, dengan undang-undang keamanan nasional ini, mereka pada dasarnya akan mengambil alih Hong Kong dan jika mereka melakukannya ... Menteri (Luar Negeri Mike) Pompeo kemungkinan tidak akan dapat menyatakan bahwa Hong Kong mempertahankan otonomi tingkat tinggi dan jika itu terjadi akan ada sanksi yang akan dijatuhkan pada Hong Kong dan China," ujar Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan kepada saluran televisi AS NBC.

Hampir 200 tokoh politik dari seluruh dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa undang-undang yang diusulkan adalah serangan komprehensif terhadap otonomi kota, supremasi hukum, dan kebebasan mendasar. Sedangkan Cina telah menolak pengaduan asing sebagai bentuk campur tangan.

Baca Juga: Bila China Terapkan UU Keamanan Nasional Baru di Hong Kong, Amerika Mengecam! Begitu Kata . . . .

Terkait gelombang unjuk rasa terkini, Kepala Keamanan Hong Kong, John Lee mengatakan, terorisme sedang tumbuh di kota itu. "Terorisme berkembang di kota dan kegiatan yang membahayakan keamanan nasional, sepertiĀ  seruan kemerdekaan Hong Kong, menjadi lebih merajalela," kata Sekretaris Keamanan itu dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengatakan, menangkap lebih dari 180 orang pada Ahad (24/5). Petugas keamanan pun menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah yang berkumpul.

"Hanya dalam beberapa bulan, Hong Kong telah berubah dari salah satu kota teraman di dunia menjadi kota yang diselimuti bayang-bayang kekerasan," kata Lee.

Sementara itu, Taiwan, wilayah yang sejak lama mendambakan lepas dari Cina menunjukkan dukungan pada Hong Kong. Presiden Tsai Ing-wen mengatakan, Taiwan akan memberi rakyat Hong Kong bantuan yang diperlukan, Minggu (24/5).

"Dalam menghadapi situasi yang berubah, komunitas internasional telah secara proaktif mengulurkan bantuan kepada orang-orang Hong Kong," ujar Tsai.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: