Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, menyoroti keikutsertaan Hyundai Engineering Construction dalam tender proyek pembangunan komplek olefin dan polyolefin di Tuban milik PT Pertamina (Persero).
Yusri Usman mengatakan Pertamina harus memperhatikan rekam jejak semua calon mitra kerja di proyek olefin Tuban. Rekam jejak penting untuk diperhatikan agar proyek tersebut bisa berjalan dengan baik ke depan.
Perlu diketahui, Hyundai Engineering Construction tengah terjerat kasus dugaan suap proses perizinan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Cirebon. Dalam kasus tersebut, General Manager Hyundai Enginering Construction Herry Jung ditetapkan sebagai tersangka.
"Harusnya Pertamina membuat catatan terhadap semua calon mitra kerja. Pertamina harus menjamin proyek bisa jalan," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Pengamat Bongkar Tipu Muslihat Pertamina Tak Turunkan Harga BBM, Parahnya Jokowi Tahu!
Yusri Usman juga mengingatkan proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan terancam molor dari target. Adapun, Hyundai Engineering Construction merupakan salah satu mitra kerja Pertamina di proyek tersebut.
"Proyek RDMP Balikpapan juga berpotensi bermasalah di kemudian hari," katanya.
Meski demikian, Pertamina mengklaim megaproyek RDMP Kilang Balikpapan bisa selesai sesuai target yang ditetapkan. Tercatat, progres pembangunan proyek ini sudah mencapai 15,77 persen per April 2020.
Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) sedang menyiapkan pengembangan fasilitas Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur. Salah satu pengembangan yang akan dilakukan ialah dengan membangun pusat produksi olefin (olefin complex) di Tuban.
Pembangunan pusat produksi olefin merupakan bagian dari pengembangan jangka panjang dari TPPI. Oleh karena itu Pertamina sudah menyiapkan dana sekitar US$3,8 miliar untuk bangun pusat olefin tersebut.
Olefin center tersebut nantinya bisa memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) 700 ribu ton, Low Density Polyethylene (LDPE) 300 ribu ton per tahun dan Polipropilena (PP) 600 ribu ton per tahun.
Sampai berita ini diturunkan, Hyundai E&C masih belum memberikan tanggapan kepada Warta Ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo