Dokter Tentara Bongkar Rahasia Corona di China: Soal Li Wenliang
Seorang militer dokter dari Tentara Pembebasan Rakyat China baru saja membongkar rahasia tentang hal yang tak wajar selama virus corona atau Covid-19 menyerang Negeri Tirai Bambu.
Dokter tentara yang namanya disamarkan dengan Lin Xiaogang membongkar semua rahasia itu kepada reporter Epoch Times, sebuah kantor berita paling kritis di China yang berkantor di San Fransisco, Amerika.
Baca Juga: Sempat Dibatalkan, Dokter dan Perawat Menikah di Rumah Sakit Sembari Terapkan Siaga Corona
Dalam laporan Epoch yang dikutip Kamis (28/5/2020), Lin menceritakan apa yang dia alami selama dikerahkan bersama resimennya untuk menangani serangan corona di Kota Wuhan, ketika wabah ini masih berstatus epidemi. Rahasia besar yang paling dinanti ialah tentang nasib seorang dokter bernama Li Wenliang yang sempat ditangkap polisi China usai membeberkan fakta tenang corona di media sosial.
Ternyata menurut Lin, selama bertugas di Wuhan dia sempat bertemu dengan dokter Li sebelum meninggal dunia. Dokter Li menceritakan apa yang dialaminya setelah ditangkap polisi usai buka suara di media sosial.
Dokter Li menceritakan pada Lin setelah ditangkap dia disiksa polisi. Dokter Li mengaku dipaksa polisi untuk bungkam tentang apa yang terjadi pada corona.
Lin menuturkan, saat itu ada seorang dokter militer muda berusia 28 tahun yang meninggal dunia akibat corona. Yang membuat sedihnya, dokter itu baru saja menikah. Dokter militer itu merupakan satu resimen yang dikirim ke Wuhan.
Lin mengatakan, dokter militer muda itu meninggal karena pemerintah China merahasiakan kondisi sebenarnya tentang virus yang mampu menular antarmanusia, dan parahnya lagi tak ada dokter militer yang diberitahu bahwa sudah banyak warga Wuhan yang meninggal dunia akibat corona.
Dokter Li mengatakan pada Lin bahwa kini dia tahu yang sebenarnya dengan Partai Komunis yang kini menguasai China.
"Partai Komunis terlalu buruk dan terlalu buruk. Saya benci bahwa saya adalah anggota Partai Komunis. Saya tidak melihat melalui Partai Komunis. Saya melihat sekarang," kata Lin mengutip pernyataan dokter Li dalam pertemuan mereka itu.
Lin juga menceritakan tentang pengalamannya 11 tahun lalu ketika dia masih bertugas di pasukan Shenyang. Ketika itu polisi membawa seorang aktivis Falun Gong yang dipukuli dengan kejam.
Dia melihat tulang rusuk aktivis Falun Gong patah beberapa kali. Dia terluka parah dan sekarat. Dia sangat marah, menunjuk beberapa polisi dan berkata, "Kamu terlalu tidak manusiawi, apakah itu hanya masalah iman dan kamu belum melakukan hal-hal buruk. Kamu memukul orang seperti ini, itu terlalu kejam," kata Lin kepada polisi itu.
Setelah ia memarahi polisi, ia memberi tahu praktisi Falun Gong: "'Anda dapat yakin bahwa Anda bersama saya. Saya tidak akan pernah membiarkan mereka menganiaya Anda, dan saya pasti akan menyembuhkan Anda. Saya tidak peduli apakah Anda berlatih atau tidak. Anda adalah pasien saya. Sebagai dokter militer, saya bertanggung jawab untuk pasien'," kata Lin menceritakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: