Kepala Eksekutif Hong Kong Geram dengan Standar Ganda Pemerintahan Trump, Seperti Apa?
Pemimpin Eksekutif Hong Kong menuduh Amerika Serikat menerapkan standar ganda dalam menanggapi demonstrasi warganya.
Carrie Lam mengatakan langkah seperti itu akan merugikan AS karena di saat yang sama ada demonstrasi berlatar rasial di AS.
Baca Juga: Diancam AS, Hong Kong Melawan: Gak Mempan
"Kami melihat dalam beberapa pekan terakhir ada standar ganda," kata Lam mengutip Channel News Asia, Selasa (2/6/2020).
"Anda tahu ada kerusuhan di Amerika Serikat dan kami melihat bagaimana pemerintah daerah bereaksi. Dan kemudian di Hong Kong, ketika kami mengalami kerusuhan serupa, kami melihat posisi apa yang mereka adopsi saat itu," lanjutnya.
Hong Kong diguncang demonstrasi besar dipicu Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional yang sudah disahkan parlemen China.
Presiden AS Donald Trump menanggapi Undang-Undang Keamanan dengan ancaman akan mengakhiri status perdagangan khusus Hong Kong.
Baik pejabat China dan Hong Kong telah memanfaatkan kerusuhan yang mencengkeram Amerika Serikat dalam upaya propaganda mereka untuk membenarkan tindakan keras mereka sendiri terhadap protes pro-demokrasi dan rencana hukum keamanan nasional.
Pemerintah China mengatakan UU Keamanan Nasional diperlukan untuk mengatasi terorisme dan separatisme.
Dozens were arrested in Hong Kong during protests against China’s plans to impose a new security law, which threatens the city's autonomy. pic.twitter.com/TSQckCBJ9i
— DW News (@dwnews) May 25, 2020
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: