PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), Emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar (base metal) di Indonesia, menargetkan penjualan akan mencapai US$50-80 juta tahun ini untuk produk konsentrat seng dan timbal.
Perseroan juga berharap dapat memroduksi ore sebesar 600.000 ton. Jumlah ini di atas realisasi produksi ore perusahaan di tahun lalu sebesar 476.000 ton. Kami juga mentargetkan penjualan sebesar US$ 50-80 juta
“Namun dikarenakan banyaknya faktor yang berdampak pada ketidakpastian dalam perekonomian Indonesia dan global, kami akan lihat dampaknya lebih jauh setelah bulan Juni terhadap target tahun ini,” kata Direktur Utama ZINC Harjanto Widjaja, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga: Kabar Gembira! Pemegang Saham Bakal Dapat Angpau Senilai Ratusan Miliar dari Garudafood
Sementara, Direktur ZINC Hendra Susanto William menambahkan, saat ini ZINC sedang fokus pada bisnis inti, sambil menunggu pandemi stabil sebelum memulai beberapa proyek yang sedang berjalan. Adapun proyek ZINC yang sedang berjalan saat ini diantaranya proyek smelter pemurnian timbal dan pemurnian seng ZINC. Smelter pemurnian timbal milik Perseroan saat ini akan masuk ke tahap commisioning.
“Jika smelter timbal kami sudah melewati tahap commisioning, kemudian tahap berikutnya adalah uji coba produksi secara komersial. Rencananya, smelter pemurnian timbal ZINC memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton bullion per tahun. Ketika beroperasi nanti, smelter ini akan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia,” tambahnya
Hendra melanjutkan, terkait dengan kinerja perusahaan selama kuartal pertama tahun 2020 ini, sentimen COVID-19 membuat harga global komoditas seng (Zn), timbal (Pb), dan perak (Ag) turun.
“Namun penurunan ini kami prediksi tidak terlalu berpengaruh karena ZINC sudah mengamankan kontrak penjualan hingga bulan Juni 2020 sekitar 35.000 ton logam. Dari kontrak penjualan tersebut, sebanyak 24.000 ton merupakan penjualan konsentrat seng dan sekitar 10.500 ton timbal dan perak,” terangnya.
Baca Juga: Seger Banget! Cuan Perusahaan Tambang Emas Milik Keluarga Bakrie Naik Hampir 100%
Untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, perseroan menyatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Perseroan telah melakukan langkah preventif sejak bulan Januari 2020.
“Kami telah menghentikan semua lalu lintas pekerja yang masuk dari Tiongkok sejak Januari untuk kembali bekerja di lokasi, mengingat risiko yang mungkin mereka timbulkan pada pekerja lain. Selain itu, kami juga membangun ruang isolasi di klinik medis di lokasi penambangan dan pelabuhan serta membeli vitamin, persediaan, dan obat-obatan untuk memenuhi ketersediaan bagi karyawan dan keluarga mereka di lokasi penambangan,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: