Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihajar Rupiah ke Level Rp14.100, Mimpi Buruk Dolar AS yang Memerah secara Global Dimulai dari Sini

Dihajar Rupiah ke Level Rp14.100, Mimpi Buruk Dolar AS yang Memerah secara Global Dimulai dari Sini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mimpi buruk, mungkin itulah yang kini dialami aset keuangan safe haven, dolar AS. Mulai dari ketegangan AS-China hingga kerusuhan di AS yang timbul pascakematian George Floyd, semuanya menjadi sentimen yang menekan dolar AS hingga harus memerah secara global. 

Dilansir dari RTI, dolar AS tertekan hampir di hadapan semua mata uang dunia dan hanya mencetak keunggulan tipis di hadapan yuan. Mata uang Paman Sam itu ambruk signifikan terhadap dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc.

Baca Juga: Rupiah Ngamuk! Dolar AS Sampai Tersungkur ke Level Rp14.100-an di Rabu Pagi

Saking tak bertenaganya, dolar AS bahkan tak berdaya di hadapan pasukan mata uang Benua Kuning. Hingga saat ini, dolar AS memerah terhadap dolar Hong Kong, yen, won, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan juga rupiah

Asal tahu saja, di antara mata uang Asia, rupiah menjadi penekan paling dalam bagi dolar AS. Pagi tadi, Rabu (3/06/2020), rupiah menguat hingga ke level terbaiknya dalam sebulan di angka Rp14.175 per dolar AS. Sampai dengan pukul 09.47 WIB, rupiah terapresiasi setinggi 1,47% ke level Rp14.221 per dolar AS. 

Baca Juga: Dana Haji Mau Dipakai Perkuat Rupiah, Tanya Fadli Zon: Pemilik Dana Rela Uangnya Dipakai?

Usut punya usut, penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh semangat pelaku pasar dalam menyambut era tatanan baru (new normal). Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, dalam riset hariannya menilai bahwa pemulihan perekonomian Indonesia melalui kebijakan new normal menjadi sentimen positif yang menopang pergerakan rupiah untuk terus menguat.

"Pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana new normal di Indonesia masih akan menjadi sentimen positif penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," jelasnya seperti dilansir dari CNNIndonesia, Jakarta, Rabu (3/06/2020).  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: