Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rilis Laporan Minyak Sawit Berkelanjutan, PT Cargill: Tanda Kemajuan Signifikan

Rilis Laporan Minyak Sawit Berkelanjutan, PT Cargill: Tanda Kemajuan Signifikan Siswa SD berjalan di samping tumpukan kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019). Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia menyatakan produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan mencapai 46,6 juta ton pada 2020. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Cargill mulai melakukan bisnis di Indonesia pada 1974 dengan mendirikan pabrik pakan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Secara global, Cargill mengoperasikan dan mengelola 17 kilang, sembilan pabrik kelapa sawit, tiga pabrik penghancur inti sawit, dan lima perkebunan kelapa sawit.

Perkebunan perusahaan bekerja dengan hampir 22.000 petani plasma (masing-masing memiliki 2 hektare perkebunan). Lebih dari 95 persen volume minyak sawit Cargill berasal dari pihak ketiga (sekitar 1.277 pabrik).

Menyadari pentingnya praktik berkelanjutan dalam operasional kelapa sawit di Indonesia, Cargill berkomitmen mengeliminasi penggundulan hutan di seluruh konsesi kelapa sawit komersial dalam rantai pasokan pihak ketiga perusahaan pada akhir 2020.

Baca Juga: Pengusaha Sawit Siapkan Kuda-kuda Hadapi Transisi New Normal

Melansir laporan minyak sawit berkelanjutan yang telah dirilis, Cargill menyoroti pencapaian perusahaan menuju target kemamputelusuran dan keberlanjutan 2020, sambil melakukan pratinjau terhadap strategi perusahaan di 2025.

Laporan tersebut menguraikan pekerjaan dan komitmen perusahaan yang sedang berlangsung di lebih dari 10 negara bersama dengan 22.000 petani plasma kelapa sawit untuk mengirimkan minyak kelapa sawit berkelanjutan ke ratusan pelanggan di seluruh dunia.

Sepanjang 2019, Cargill mencetak sejumlah kemajuan yakni pada kuartal IV-2019, 93 persen dari volume minyak kelapa sawit Cargill secara global telah mematuhi kebijakan No Deforestation, No Peat and No Exploitation (NDPE) dan 58 persen dari penyuling langsung perusahaan telah menerapkan rencana implementasi NDPE yang kredibel untuk rantai pasokan mereka. Tidak hanya itu, Cargill bahkan juga telah menetapkan proses yang jelas dan transparan untuk mengelola dan menyelesaikan keluhan NDPE.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: