Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Mau Ikutan Ngawur, Obama Pilih Doakan AS Agar 'Sembuh' Usai Rusuh Kematian George Floyd

Gak Mau Ikutan Ngawur, Obama Pilih Doakan AS Agar 'Sembuh' Usai Rusuh Kematian George Floyd Kredit Foto: (Foto: Istimewa)
Warta Ekonomi, Washington -

Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ia optimistis Amerika "akan menjadi lebih baik," karena para pemuda terlibat isu-isu yang memicu protes di jalanan.

Obama ikut pertemuan umum daring pada Rabu lalu yang diadakan oleh My Brother’s Keeper Alliance, yang diluncurkan Obama pada 2014 untuk mengatasi masalah yang berimbas pada pemuda kulit hitam Amerika.

Baca Juga: Alamak! Gara-gara Demonstrasi, Trump Justru Mau Bikin Undang-Undang Anti-Pemberontak

Obama tidak menyebut nama siapa pun, termasuk Presiden Donald Trump. Namun ia mengatakan sudah waktunya menyoroti masalah dan "membuat penguasa tidak nyaman."

Ia mengatakan ia ingin mereka yang merasa menjadi sasaran polisi dan pihak lain karena ras bahwa nyawa dan mimpi mereka penting.

Obama mengatakan mereka seharusnya bisa menyusuri jalan, pergi ke toko, atau bahkan mengamati burung di taman tanpa khawatir akan terjadi sesuatu.

Obama mencatat, orang-orang yang bertugas dalam penegakan hukum memiliki pekerjaan yang berat, dan banyak dari mereka marah atas perlakuan buruk dari sesama polisi. 

Ia mengatakan, mayoritas polisi bertugas untuk melindungi dan melayani dan merupakan "bagian penting" dari penyelesaian masalah. 

George Floyd pada 25 Mei, dituduh membeli rokok dengan uang palsu. Video ia diinjak menggunakan lutut oleh polisi, meski ia mengerang tidak bisa bernapas viral.

Floyd dibawa ke rumah sakit kemudian meninggal beberapa saat setelah diinjak.

Kematiannya memicu demosntrasi, sebagaian rusuh di seluruh Amerika Serikat. Pedemo menggaungkan rasisme dan kebrutalan polisi atas kematian Floyd.

Dalam dokumen pengadilan yang dirilis pada Rabu, 3 Juni 2020, Thomas Lane, J Alexander Kueng dan Tou Thao, menghadapi tuduhan membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan tingkat dua.

Sebelumnya, ketiga polisi yang sudah dipecat itu tidak dikenakan dakwaan atas kematian Floyd. Sedangkan Derek Chauvin, polisi yang menginjak leher Floyd didakwa dengan pembunuhan tingkat dua. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: