Seolah kebal corona, Ovo justru mencatat berbagai pertumbuhan di berbagai produk miliknya. Ovo juga mengklaim terjadi pertumbuhan pengguna hingga 267% daripada sebelum pembatasan jarak fisik berlangsung.
Menurut CEO Ovo, Jason Thompson, pertumbuhan juga terjadi di sejumlah produk Ovo, yakni: perdagangan daring (lebih dari 110%), pengiriman makanan (15%), dan pencairan pinjamannya (hampir 50%).
"Kami lihat, konsumen beralih ke belanja daring dan mengadopsi pembayaran tanpa uang tunai saat membeli kebutuhan penting," kata Jason, dilansir dariĀ KrAsia, Jumat (5/6/2020).
Baca Juga: 4 Artis Termahal Dunia Ini Jadi Kaya Berkat Netflix, Amazon, dan Apple TV+
Baca Juga: Grup Idola BTS Masuk Daftar Selebriti Termahal Dunia, Estimasi Cuannya Hampir Rp693 M!
Untuk itu, Ovo berniat memperluas strategi ekosistem terbuka (open ecosystem) untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumen.
Ia berujar, "dengan fokusĀ e-commerce, pengiriman makanan, bahan makanan, serta telemedis lewat kemitraan dengan Grab, Tokopedia, dan lainnya."
Lebih lanjut, Ovo mengaku berniat meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi lewat QRIS (QR code Indonesia Standard) dari rumah.
Saat ini, konsep seperti itu sudah berlaku untuk sistem pembayaran digital SPIN milik MNC; di mana pengguna bisa bertransaksi lewat kode QR di layar televisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: