Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituduh Penyihir, Tabib Suku Maya Tewas Dibakar Warga

Dituduh Penyihir, Tabib Suku Maya Tewas Dibakar Warga Bangunan bersejarah Piramida Chichen Itza di Meksiko. | Kredit Foto: Unsplash/Marv Watson
Warta Ekonomi, GUATEMALA CITY -

Pembunuhan tabib warga Maya di Guatemala dikecam mulai dari presiden hingga organisasi hak asasi manusia. Tabib tersebut dibakar massa karena ia dituduh penyihir.

Dalam pernyataannya polisi mengatakan korban adalah Domingo Choc, seorang tabib pengobatan tradisional Maya. Ia tewas dibunuh setelah beberapa anggota masyarakatnya sendiri Q'eachi menuduhnya menyihir seorang laki-laki yang meninggal di rumah sakit setempat beberapa hari sebelumnya.

Pada Selasa (9/6/2020) Presiden Guatemala Alejandro Giammattei yang juga seorang dokter mendesak jaksa untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas 'pembunuhan' Choc ke pengadilan. Pembunuhannya terekam dalam sebuah video berdurasi 28 detik.

Dalam video tersebut terlihat Choc berlari di atas lapangan dengan api yang membakar seluruh tubuhnya. Sejumlah keluarga menonton peristiwa tersebut sambil merekamnya dengan telepon genggam mereka.

Kekerasan terhadap masyarakat pribumi Maya memang bukan sesuatu yang lumrah. Tapi banyak anggota masyarakat itu mengeluhkan rasialisme dan diskriminasi.

Choc adalah anggota asosiasi spritual Releb’aal Saq’e’ yang dibentuk oleh tabib-tabib masyarakat Maya. Ia juga bekerja sama dengan peneliti-peneliti Guatemala serta  University of Zurich dan University College London.

Pemimpin Releb’aal Saq’e’  Jose Che mengatakan asosiasinya bekerja untuk membangkitkan kembali spiritualitas tradisional masyarakat Maya. Dalam wawancara via sambungan telepon itu Che mengatakan Releb’aal Saq’e’  tidak berhubungan dengan sihir.

"Kami ingin keadilan dilaksanakan, ini tidak normal, tindakan tidak manusiawi," kata Che.

Ia mengatakan salah satu anggota keluarga mungkin bertanggung jawab atas kejahatan itu. Ia meminta agar persekusi terhadap tabib pribumi hanya karena menjalani kepercayaan mereka segera dihentikan. Organisasi hak asasi manusia Guetemala UDEFEGUA sudah mengeluarkan pernyataan.

"Mereka yang bertanggung jawab harus segera ditangkap atas kejahatan kebencian dan fanatisme," kata UDEFEGUA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: