Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intip! Strategi Jabar Bangun Industri Wisata di Tengah Pandemi

Intip! Strategi Jabar Bangun Industri Wisata di Tengah Pandemi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Dedi menjelaskan pada saat tiga tahapan tersebut ada beberapa pendekatan yang dilakukan di dalam mitigasi pariwisata dan kebudayaan diantaranya matching fun, dimana dengan kondisi keuangan yang terbatas harus disesuaikan dengan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. 

Selanjutnya matching program dan matching promotions. Hal ini perlu dilakukan mengingat dengan segala keterbatasan maka diperlukan promosi bersama yang dilakukan oleh semua pihak.

Adapun dengan pariwisata yang ada kata Dedi, pihaknya merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat No 46 Tahun 2020 yakni melalui pendekatan zonasi seperti hijau, biru, kuning dan hitam. Beberapa destinasi wisata yang masuk ke dalam zona biru yaitu 15 Kab/kota dan 12 Kab/Kota masuk zona kuning. 

Meski demikian, bebepa daerah yang sudah melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) terutama di sektor pariwisata. Misalnya, Kota Cirebon yang sudah menerapkan AKB yang sesuai dengan Pergub termasuk penerapan sanski bagi pelanggar PSBB. Sementara, Kabupaten Kuningan masih dalam proses AKB agar bisa sesuai dengan Pergub. 

Beberapa daerah seperti Subang, Bandung Barat belum destinasi wisata belum dibuka. Jika ada yang melanggar maka akan dikenai sanksi.

Sedangkan untuk Pangandaran, sudah beroperasi pada 5 Juni 2020. Namun, bagi wisata yang masuk ke Pangandaran harus surat hasil rapid tes. "Daerah lain pun seperti Tasikmalaya, Garut, mengedepankan protokol kesehatan dan sanksi," imbuhnya.

Dedi menegaskan selama masa pandemi ini, pelaku pariwisata harus membentuk manajer gugus tugas untuk menngawasi pergerakan Covid-19. 

"Kami melakukan evaluasi satu minggu kemarin dengan survey ke lapangan ada sudah menindaklajuti Pergub itu. Walaupun di situ didahulukan tempat ibadah, pasar serta destinasi wisata paling akhir," jelasnya.

Ke depan, beberapa program pariwisata yang akan berjalan pada 2020 yaitu membangun destinasi wisata type I, II dan III. Termasuk Geopark Ciletuh akan dilakukan pada 2021. Sedangkan untuk pembangunan 152 desa wisata akan terus berjalan

"Semua program akan berjalan dengan catatan semua pihak menjaga kedisiplinan agar oembangunan wisata segera dilakukan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: