Ritel minuman kopi terbesar di dunia, Starbucks menderita kerugian sebesar USD 3 miliar (Rp42 triliun) pada kuartal ketiga akibat tekanan besar dari pandemi virus corona. Lockdown di mana-mana membuat Starbucks mengalami gangguan pendapatan selama masa pandemi ini.
Meski demikian, Presiden dan CEO Starbucks, Kevin Johnson dalam surat terbuka sebagaimana dilansir dari Okezone di Jakarta, Kamis (11/6/2020) mengaku tetap optimis Starbucks bisa melaluinya.
Baca Juga: Imbas Corona, Starbucks Minta Keringanan Bayar Uang Sewa hingga Tahun Depan
"Merek kopi Starbucks tangguh dan punya daya tarik bagi pelanggannya dan kami percaya periode paling sulit ini akan berhasil kami lalui," ujar Kevin.
Perusahaan raksasa kopi yang berpusat di Seattle itu mengatakan, pandemi ini juga diprediksi akan memangkas pendapatan operasinya antara USD 2-2,2 miliar untuk kuartal yang berakhir 28 Juni.
Starbucks mengatakan, penjualan di kedai kopi dan penjualan di lokasi baru yang sudah buka setidaknya satu tahun, naik dalam enam minggu berturut-turut hingga akhir Mei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: