Namun, keuntungan turun 32% pada minggu terakhir bulan Mei, sementara pada pertengahan April turun 65%. Perusahaan memperkirakan penurunan 10% hingga 20% dalam penjualan di kedainya di AS untuk seluruh tahun anggaran yang berakhir 27 September.
Sementara kedai Starbucks di China sudah dibuka kembali seperti operasi pra-pandemi dan 70% tempat duduk di cafe telah kembali penuh.
Starbucks menaksir kerugian kuartal ketiga akan mencapai sekitar 55 sen sampai 70 sen per saham. Sementara itu para analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan kerugian 16 sen per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: