Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa yang Perlu Diperhatikan Bisnis Kala Masuk New Normal?

Apa yang Perlu Diperhatikan Bisnis Kala Masuk New Normal? Kredit Foto: Mekari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia sedang bersiap untuk menyambut new normal, khususnya di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Dengan new normal, masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas seperti sedia kala.

Bisnis, perkantoran hingga fasilitas publik akan kembali beroperasi dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan anjuran dari pemerintah, seperti mengurangi kontak fisik, menghindari kerumunan, dan melakukan proteksi diri dengan penggunaan masker saat bepergian.

Risiko dari pemberlakuan new normal ini tidak hanya dari sisi ekonomi dan bisnis saja, keamanan serta kesehatan para pekerja pun menjadi salah satu hal utama yang menjadi pertimbangan pemilik bisnis.

Baca Juga: UMKM Merapat! Grab Punya Platform Baru dengan Segudang Fitur Kelola Bisnis Mudah

Anthony Kosasih, Chief Operating Officer Mekari, menjelaskan bahwa dengan new normal, perusahaan perlu mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) baru.

"Bagi pemilik usaha, kembalinya operasional bisnis diharapkan akan memutar perekonomian. Tetapi, karyawan sebagai salah satu aspek utama berlangsungnya operasional perlu diperhatikan. Kami di Mekari, memastikan menerapkan protokol kesehatan, mengatur shift kerja karyawan setiap harinya, membuat prosedur kerja baru hingga melakukan desain ulang ruang kerja agar sesuai dengan anjuran physical distancing pemerintah dan mencegah penularan gelombang kedua Covid-19," kata Anthony (11/6/2020).

Di sisi lain, ketidakpastian kondisi Covid-19 saat ini perlu diperhatikan dan diantisipasi oleh HR. Sejak diberlakukan relaksasi aktivitas, kurva kasus Covid-19 justru semakin meningkat dalam dua hari terakhir di angka 1.000+ kasus per hari.

Menurut Anthony, kondisi ini menjadi tantangan bagi sendiri bagi HR untuk membuka diri di era new normal dan mempersiapkan skenario terburuk.

"Kondisi saat ini tidak bisa diprediksi, sekarang kita memasuki masa transisi tapi jika keadaan memburuk, kebijakan kerja dari rumah akan kembali dilakukan. Bagaimana HR mengatasi perubahan ini dan mengelola karyawan dengan baik jika dalam prosesnya masih mengandalkan sistem manual? Pasti akan sulit sekali bagi HR," ujar Anthony.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: