Institute of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) memprediksikan bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara akan menghadapi resesi di semester pertama 2020, sebelum mengalami kontraksi sebesar 1,9% di tahun yang sama.
Perekonomian negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam) diperkirakan akan menurun sebesar 0,7% di tahun 2020, dibandingkan dengan ekonomi global yang diperkirakan akan menurun 4%.
Baca Juga: Siaga! Ekonomi Indonesia Diramal Hampir Tidak Tumbuh
"Indonesia terlihat mengalami dampak yang sedikit lebih ringan dengan PDB yang diperkirakan akan sedikit tumbuh sebesar 1,1%. Situasi ini diramalkan akan membaik di 2021 seiring dengan mulai kembalinya aktivitas ekonomi," kata ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia, Mark Billington, pada Jumat (12/8/2020).
Untuk kawasan Asia Tenggara, ICAEW memprediksikan bahwa pertumbuhan PDB kawasan nantinya akan membaik hingga rata-rata 8% di 2021. "Serangkaian paket stimulus fiskal dan pelonggaran moneter dari otoritas di seluruh bagian kawasan diperkirakan akan menjadi kontributor penting terhadap pemulihan ekonomi di kawasan," tambah Mark.
Sementara itu, secara global, ramalan oleh IMF menunjukkan bahwa ekonomi global akan turun sebesar 3% tahun ini dan kembali tumbuh 5,8% di tahun 2021. Namun, ekonomi bisa jatuh hingga 5,8% apabila harus menghadapi skenario terburuk.
Di sisi lain, skenario terbaik dari WTO memperkirakan bahwa rata-rata ekspor dan impor dunia akan menurun sebesar 12,9% tahun ini. Namun, dapat kembali tumbuh 21,9% di tahun 2021. Sementara, dengan skenario terburuk, angka ini bisa jatuh 31,9% tahun ini dan membaik sebesar 24% di tahun 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum