Wali Kota Chongqing, Huang Qifan, mewanti-wanti China untuk waspada lantaran Amerika Serikat (AS) dinilai sedang mempersiapkan diri untuk melancarkan aksi perang finansial. Dilansir dari South China Morning Post, Qifa meyakini bahwa negera Paman Sam itu tengah bersiasat di balik layar, mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengeksekusi perang finansial yang mungkin saja berbuah kerugian bagi negara lain.
"Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa politisi dan senator mungkin terlihat membuat banyak kebisingan dan apa yang mereka katakan tampak berantakan, tetapi sebenarnya ada langkah-langkah yang diperhitungkan dengan baik di belakang layar... Menggerakkan kenaikan besar dan penurunan nilai tukar juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi di negara lain," tegasnya dikutip pada Jumat (12/06/2020).
Baca Juga: Bukan Bom atau Pesawat Tempur! China Harus Waspada Tingkat Tinggi Sebab AS Bersiap Perang...
Di tengah mencuatnya kabar perang finansial dua negara raksasa ekonomi dunia tersebut, nilai tukar dolar AS terpantau bergerak variatif pada Jumat (12/06/2020). Mata uang safe haven itu menguat di hadapan sebagian besar mata uang, seperti poundsterling, franc, yuan, yen, dan tentu saja rupiah.
Baca Juga: Astaga! Rupiah Babak Belur secara Regional dan Global, Dolar AS Dibanderol Rp14.200 Lebih!
Asal tahu saja, rupiah bisa dikatakan sebagai mata uang paling sial pada perdagangan spot hari ini. Bagaimana tidak, rupiah terus didorong hingga bergerak ke atas Rp14.250 per dolar AS. Dilansir dari RTI, pada pukul 13.40 WIB, rupiah terkoreksi -1,68% ke level Rp14.237 per dolar AS.
Beberapa saat sebelumnya, rupiah bahkan tertekan sampai ke level terdalamnya di angka Rp14.251 per dolar AS. Tiga mata uang global lainnya pun ikut menekan rupiah, yakni dolar Australia (-1,88%), euro (-1,79%), dan poundsterling (-1,60%).
Seakan tak cukup sampai di sana, rombongan mata uang Asia juga ikut menyerang hingga membuat rupiah berada di posisi terbawah di Benua Kuning. Sang Garuda kini memerah terhadapwon (-1,81%), dolar Taiwan (-1,78%), dolar Singapura (-1,74%), dolar Hong Kong (-1,60%), baht (-1,55%), yuan (-1,36%), yen (-1,34%), dan ringgit (-1,03%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih