Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KBI Jalin Kemitraan dengan Perinus, Mau Sejahterakan Nelayan

KBI Jalin Kemitraan dengan Perinus, Mau Sejahterakan Nelayan Kredit Foto: KBI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus terkait pemanfaatan Sistem Resi Gudang Ikan.

Kerja sama dalam bentuk kemitraan strategis dua perusahaan pelat merah ini ditandatangani oleh Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT KBI dan M Yana Aditya, Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero), yang disaksikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Manado, (12/6/2020).

Fajar Wibhiyadi mengatakan, kemitraan strategis ini merupakan bagian dari peran KBI sebagai BUMN untuk menjadi akseletator ekonomi nasional, khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM, yang dalam hal ini ialah nelayan dan pengusaha perikanan.

Baca Juga: BPH Migas Gandeng UI Kerja Sama Riset Sektor Hilir Migas

"Kita tahu, tidak stabilnya harga ikan, yang pertama paling terkena dampak adalah para nelayan. Dengan adanya pemanfaatan sistem resi gudang ikan ini, ke depan harapan kami stabilitas ikan akan terjaga, dan berdampak ke tingkat ekonomi para nelayan," jelas Fajar.

Dalam kemitraan strategis ini, KBI akan menyediakan sarana dan prasarana kliring dan penjaminan transaksi serta registrasi resi gudang ikan. Selain itu, KBI maupun melalui anak usahanya akan berupaya menyediakan plafon pembiayaan penyerapan ikan mitra dalam sistem resi gudang. Sedangkan Perinus, melalui mitra-mitranya akan menyediakan ikan yang dimasukan ke dalam skema resi gudang.

Terkait potensi kelautan dan perikanan, Presiden Joko Widodo di awal 2020 pernah menyampaikan, bahwa potensi kelautan Indonesia bisa mencapai Rp15.000 triliun per tahun. Namun, sektor perikanan hanya menyumbang sekitar 3% dari PDB nasional. Angka yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan potensi yang ada.

Di lain sisi, sektor perikanan Indonesia yang memiliki potensi besar, ternyata tidak berbanding lurus dengan ekonomi para nelayan. Data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2017 menunjukkan, nelayan di Indonesia sebagai salah satu profesi yang secara ekonomi kurang baik. Sebanyak 11,34% orang di sektor perikanan tergolong dalam ekonomi yang berpendapatan rendah.

Potensi pengembangan sistem resi gudang khususnya untuk ikan Indonesia terbilang besar. Dengan 70% wilayah Indonesia berupa lautan, sistem resi gudang ikan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan nilai ikan serta kesejahteraan nelayan.

Resi gudang sendiri adalah dokumen surat berharga atas komoditas yang disimpan di gudang yang terdaftar di Pusat Registrasi (Pusreg) Resi Gudang. Untuk saat ini, satu-satunya Pusat Registrasi Resi Gudang adalah di PT KBI.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: