Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya pernah menulis saat era reformasi tentang rekonstruksi moral. Ungkapnya, bagaimana kekuatan negara-negara Blok Barat yang kala itu bahkan hingga saat ini kerap melakukan sikap ekploitatif, seolah tidak berbeda dengan negara yang tengah mengincar Indonesia saat ini. Baik secara politik, ekonomi, bahkan sosial dan budaya.
"Dia punya keunggulan teknologi dia punya networking dengan berbagai bidang ekonomi. Mereka itu untuk mencari ruang hidup yang baru. Dan jangan lupa Indonesia itu negara yang paling menggiurkan, paling menarik untuk dijadikan sasaran ekspansi itu," jelasnya.
Lanjutnya, ia menyatakan sekuat apapun penguasa jika tidak mengedepankan kepentingan rakyat maka akan terjadi sesuatu hal yang membuat rakyatnya berkehendak dengan sendirinya.
Menurutnya, tidak sedikit negara besar dengan kekuatan adidaya bisa runtuh dalam sekejap, sebagaimana menimpa Uni Soviet dan Yugoslavia.
"Mungkin saya di beberapa kesempatan pernah mengatakan negara yang besar saja itu bisa runtuh dan hilang dari peredaran bagaimana dengan negara kita yang jauh lebih lemah dibandingkan misalnya Uni Soviet, Yugoslavia itu negara Eropa Timur yang paling kuat saat itu berkibar-kibar sebagai dunia ketiga yang paling unggul, tapi sekarang gimana ya nggak ada," urainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil