Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditemukan Kuburan Massal Diduga Mayat Tragedi 1998

Ditemukan Kuburan Massal Diduga Mayat Tragedi 1998 Penggali kubur memakai pakaian pelindung bekerja saat kerabat Neide Rodrigues, 71 tahun, yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19), menghadiri pemakamannya di sebuah pemakaman di Rio de Janeiro, Brazil, Jumat (8/5/2020). | Kredit Foto: Reuters/Pilar Olivares
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaksa Penuntut Umum Sudan pada Senin mengumumkan penemuan kuburan massal di Khartoum wilayah timur yang diduga berisi jenazah para siswa wajib militer yang dibunuh pada tragedi 1998 karena mencoba kabur dari kamp latihan militer.

Atas penemuan itu, pihak berwenang langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jaksa juga menyebut bahwa sebagian terduga pelaku pembunuhan yang merupakan bagian dari pemerintahan Omar al-Bashir, rezim yang kemudian digulingkan pada April 2019 lalu.

Baca Juga: Ketika Afrika Selatan Kelimpungan Gegara 7 Singanya Lepas dari Kandang

Bashir sendiri menjadi diktator Sudan dengan menjabat sebagai presiden selama 30 tahun, sejak 1989 hingga 2019. Ia digulingkan dari jabatannya melalui sebuah kudeta militer, dan beberapa bulan setelah itu, ia dihukum dua tahun penjara atas dakwaan korupsi.

Seorang narasumber yang masuk dalam tim penyelidikan mengatakan bahwa di kuburan massal tersebut ditemukan puluhan mayat.

Sementara Jaksa menjelaskan bahwa para korban ditembak ketika berusaha melarikan diri dari kamp El Eifalun, karena takut dikirim ke Sudan bagian selatan di mana rezim Bashir saat itu tengah bertempur dalam perang sipil melawan pemberontak.

Memang sebagian siswa wajib militer lain diterjunkan ke medan perang untuk melawan Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), kendati mereka belum benar-benar terlatih dan hanya dibekali peralatan seadanya. Para siswa juga merasa geram setelah mereka tidak diizinkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ketika libur dalam kalender Islam, demikian menurut Jaksa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: