SJW adalah Social Justice Warrior atau seseorang yang memperjuangkan keadilan sosial secara progresif; baik di media sosial maupun di dunia nyata. Para SJW adalah mereka-mereka yang memperjuangkan sikap adil dan sama rata bagi setiap orang untuk diperlakukan dengan manusiawi.
Penggunaan istilah SJW berkembang pesat di tahun 2015. Bahkan, SJW telah masuk ke dalam Oxford Dictionary. Semula, Social Justice Warrior dipakai pada tahun 1991 dengan tujuan apresiatif pada aktivis Kanada, Michel Chartrand, yang menentang ketidakadilan dalam masyarakat.
Baca Juga: Apa Itu Buzzer RP?
Tujuh tahun setelahnya, istilah Social Justice Warrior kembali digunakan, kali ini merujuk pada anggota gerakan Homeless Action Coalition yang bergerak memperjuangkan kepentingan tunawisma.
Sayangnya, istilah Social Justice Warrior ini lantas berubah makna tak lagi menjadi pujian, alias menjadi kata peyoratif. Bagi banyak orang, ungkapan SJW bisa bermakna sebagai hinaan. Pada 2011 itulah saat SJW mulai muncul di Twitter dan maknanya telah berubah dari positif menjadi sangat negatif.
Seperti saat kontroversi skandal di industri game Amerika Serikat (AS) Gamergate, makna negatif tersebut semakin populer dan biasanya diarahkan kepada orang-orang yang memperjuangkan liberalisme sosial, inklusivitas budaya, atau feminisme, serta pandangan-pandangan yang santun secara politis.
Pendukung Gamergate memakai istilah ini untuk menyebut lawan mereka yang berbeda ideologi. Sejumlah peneliti memandang bahwa istilah ini bertujuan menjatuhkan motivasi orang yang dituduh sebagai SJW dan menyiratkan bahwa motif mereka adalah "mencari pembenaran diri, bukan karena benar-benar yakin dengan pandangan mereka."
Bersamanya, menguat pula konotasi SJW bahwa mereka hanyalah orang-orang yang ingin mendapatkan popularitas dari perilaku SJW dan tidak memiliki pemahaman mendalam akan isu yang dibela.
Elizabeth Nolan Brown menulis di Reason bahwa SJW di sayap kiri dan kanan memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu suka mengamuk, mengaku sebagai korban, mencap lawan itu perisak dan jahat, dan memandang diri merekalah yang benar-benar tertindas/terzalimi.
SJW menjadi konotasi yang negatif sering juga lantaran para penggiat tersebut menyuarakan hal yang isunya belum jelas atau belum tau apa isu yang sedang dibahas. Mereka kerap juga bergerak mengatasnamakan keadilan dengan menentang moral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: