Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Militernya, Perusahaan Asal Turki Kembangkan Drone Kamikaze

Perkuat Militernya, Perusahaan Asal Turki Kembangkan Drone Kamikaze Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Ankara -

Perusahaan pertahanan Turki, STM, terus meningkatkan teknologi dan kapasitas produksi "drone Kamikaze" kendaraan udara tak berawak (UAV) yang digunakan untuk kepentingan keamanan dan pertahanan.

Menurut STM, perusahaan itu tengah mengembangkan fasilitasnya untuk menambah jumlah produksi drone penyerang atau Kamikaze guna memenuhi permintaan yang melonjak.

Baca Juga: Ini Operasi Cakar Elang Turki yang Tujuannya Hancurkan Sarang Teroris di Irak

Kantor berita Turki, Anadolu, menulis Sebuah fasilitas di area Ostim Technopark Ankara yang disewa untuk pabrik pembuatan drone tersebut diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menghasilkan beragam produk.

Insinyur Turki terus bekerja mengembangkan sistem taktis dan otonom pada produk-produk perusahaan pertahanan itu.

Perusahaan tersebut sudah memperkenalkan produk-produk "drone otonom" bernama Togan, Alpagu dan Kargu yang sedang mereka produksi secara massal di pabrik mereka itu.

Menurut Anadolu, perusahaan itu juga telah melakukan uji coba dengan standar yang tinggi bagi salah satu produk mereka Kargu yang sudah setahun digunakan oleh militer Turki.

Rekomendasi dari para pengguna di lapangan dan pengalaman selama proses produksi mendorong perusahaan itu menciptakan produk yang lebih efektif.

Setelah produknya lulus tes dan dimasukan ke dalam inventaris militer Turki, perusahaan pertahanan Turki itu dibanjiri permintaan terutama untuk Kargu di ranah internasional.

Beberapa negara mengapresiasi kinerja Kargu karena keberhasilannya dalam proses tes dan uji coba.Selama proses ini, Kargu telah dicoba dalam kondisi iklim tropis, gurun, tundra.

Keberhasilan Kargu yang digunakan militer Turki diharapkan terus meningkatkan minat terhadap drone pengangkut senjata mematikan itu di luar negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: