Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melirik Potensi Emiten Sektor Poultry, Menurut Kacamata Global Bakal Moncer

Melirik Potensi Emiten Sektor Poultry, Menurut Kacamata Global Bakal Moncer Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyikapi rencana pemerintah untuk menerapkan new normak di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, seperti sektor ekonomi yang ada di pasar modal indonesia, Emiten sektor poultry digaungkan akan lebih mendapat berkah dari kebijakan ini.

Sementara itu, dari sisi konsumsi domestik, dengan diberlakukannya PSBB maupun tanpa PSBB, konsumsi protein adalah salah satu faktor penting dalam menjaga imunitas tubuh dan menjadi diet bagi masyarakat indonesia, dan bila  apabila ditelaah secara garis besar bahwa konsumsi protein di Indonesia ini didominasi oleh 3 protein hewani, yaitu ayam daging dan sapi dan 2 sumber protein termurah dikuasai oleh ayam.

Sentimen positif lainnya bagi sektor poultry adalah supply chain yang terganggu menyebabkan kapasitas produksi yang menurun dan diiringi dengan penguatan rupiah hingga kembali ke area psikologis kisaran Rp13,000. Tak hanya sampai disini, penurunan harga jagung global hingga bungkil kedelai sebagai dampak diberlakukannya tarif oleh CHINA kepada USA pada awal juni kemarin sebagai balasan atas turut campur USA atas hongkong.

Baca Juga: Ampun Dah!! Sepekan PSBB Transisi, Pasien Corona di Wilayah Anies Hampir...

Baca Juga: Bursa Asia Kinclong, IHSG Terbang Nyaris 3% di Awal Sesi I

Pembukaan psbb dan penerapan new normal setelah lebaran adalah timing pas menjaga kestabilan harga ayam di pasaran & menyebabkan lonjakan permintaan ditengah penurunan minat peternak untuk kembali mengisi kandang (chick in). Hal ini termasuk wajar apabila para peternak mengantisipasi potensi kerugian apabila kembali mengisi kandang, dilihat dari sisi resiko mengenai keadaan mendatang apakah benar corona virus gelombang kedua datang atau tidak. 

Disini peran pemerintah untuk menyeimbangkan kesejahteraan peternak, maupun daya beli konsumsi masyarakat Indonesia.

Sentimen positif lainnya datang dari USA & BRAZIL, Perlu diketahui di US, beberapa pabrik pengemasan daging mulai menghentikan operasi sementara akibat kekurangan pekerja seiring dengan peningkatan infeksi pada karyawan pabrik.  Sedangkan di Brazil, dikutip dari reuters sebanyak 2400 pekerja pengolahan daging terinfeksi covid-19. Hal ini menyebabkan ditutupnya sementara pabrik pengolahan pengemasan daging tersebut.

Kedua negara produsen daging terbesar di supply chain global ini juga berada di urutan pertama & kedua negara terbesar untuk kasus konfirmasi covid-19. 

Secara keseluruhan, Denny Huang, selaku Founder dari emiten.com, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/6/2020), memberikan rekomendasi jangka panjang hingga Q2-Q3  2021 dengan hold saham MAIN dengan target range Rp1.900-2.300, dan hold saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan target harga Rp8.000-10.900.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: