6. Kabupaten Ngawi
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu lumbung beras di Jawa Timur. Luas panen padinya sebesar 122.500,97 hektare. Dengan luas ini, diperoleh produksi padi 777.190 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 445.874 ton.
7. Kabupaten Bone
Kabupaten Bone merupakan kabupaten yang terluas di Sulawesi Selatan. Tak heran luas lahan pertaniannya pun luas sehingga menjadikan Bone sebagai produsen beras tertinggi di Sulawesi Selatan dan menempati posisi ketujuh di tingkat nasional. Kabupaten Bone memiliki luas panen padi 169.471,29 hektare. Produksi padinya sebesar 772.874 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 443.398 ton.
Baca Juga: Kementan Gelar Forum Diskusi Bahas Petani Milenial Adaptif Teknologi
8. Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi 136.209,59 hektare, dengan produksi padi yang diperoleh sebesar 772.521 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 443.196 ton. Dari peringkat di atas, Kabupaten Grobogan merupakan produksi beras tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.
9. Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi 111.569,05 hektare. Adapun produksi padi yang diperoleh 766.012 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 439.461 ton.
10. Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap yang terletak di Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi seluas 439.461,26 hektare. Dari luas panen ini, didapatkan produksi padi sebesar 699.965 ton GKG atau diperoleh produksi beras sebesar 401.570 ton.
Untuk diketahui, data KSA BPS mencatat produksi nasional 2019 sebesar 31,31 juta ton beras dan pada akhir Desember 2019 terdapat surplus beras dalam bentuk stok sebesar 5,90 juta ton.
"Untuk meningkatkan produksi padi ke depanya di semua daerah, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementerian Pertanian berkomitmen membantu petani dengan tetap memberikan bantuan stimulus seperti benih, pupuk, alat mesin pertanian, asuransi pertanian, dan dana KUR," jelasnya.
"Saat ini tengah mempercepat olah tanah dan tanam. Tanam padi di lahan sawah, lahan kering, tadah hujan maupun di lahan rawa mineral," pungkas Suwandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum