Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai Tagar #IndonesiaSiapPeoplePower Gara-Gara...

Ramai Tagar #IndonesiaSiapPeoplePower Gara-Gara... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Meski pemerintah telah menegaskan agar DPR RI menunda pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), tetap saja RUU ini menjadi polemik yang cukup panas.

RUU HIP telah dianggap mendegradasikan harkat dan martabat Pancasila serta disebut sebagai upaya untuk melegalkan paham komunisme di Indonesia. Kini #IndonesiaSiapPeoplePower pun trending di media sosial Twitter, sudah lebih dari 15 ribu cuitan menggunakan tagar tersebut. Tagar ini turut mendukung gerakan aksi yang dilakukan oleh beberapa organisasi masyarakat.

Baca Juga: MS Kaban Sindir Keras RUU HIP: Untung Kapolri Baik Hati Jadi...?

Dengan tajuk Aksi Selamatkan NKRI & Pancasila dari Komunisme beberapa ormas yang akan melakukan aksi di antaranya GNPF Ulama, Persaudaraan Alumni 212 (PA212), dan Front Pembela Islam (FPI).

Dalam poster yang tersebar ormas akan melakukan aksinya di depan Gedung DPR/MPR pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul 13.00 WIB untuk meminta agar RUU HIP dicabut dan dibatalkan dari Prolegnas.

"Jika kritik & saran sudah tidak digubris. Maka solusi terbaik adalah Revolusi!" tulis @Asrafatullah.

"Persiapkan jiwa dan patriot untuk NKRI. Aksi selamatkan NKRI & Pancasila dari komunisme," tulis @ad3179.

"RUU Haluan Ideologi Pancasila tindakan menyebarkan atau mengembangkan ajaran komunisme/marxisme-leninisme dengan maksud mengubah/mengganti pancasila sebagai dasar negara. Usut tuntas & proses hukum elite politik & partai pengusul RUU HIP!" tulis @MDevi_RI2O522d.

Sebelumnya, beberapa politisi dan tokoh masyarakat juga menolak RUU HIP di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, yang mengatakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tidak perlu dilanjutkan pembahasannya. Karena, menurut dia, saat ini kondisi negara sedang sulit dan RUU tersebut juga tidak punya urgensi sama sekali.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, juga menilai RUU HIP ini mengandung pikiran-pikiran yang sekularistik dan atheistik. Dengan demikian, tidak ada pilihan umat Islam selain harus menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.

"Dan kalau mereka tetap memaksakan itu maka risikonya kita akan tanggung bersama dan saya rasa umat Islam siap untuk menghadapi," kata Anwar Abbas.

MUI mewanti-wanti dan ia juga mengatakan sudah meminta tolong kepada kepada Wakil Presiden Kiai Haji Ma'ruf Amin untuk mengingatkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat tentang hal ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: