Kacau! Uang Rp29 Triliun Hilang dari Pembayaran Digital Jerman, Sahamnya Langsung Anjlok 85 Persen!
Pembayaran digital asal Jerman, Wirecard AG telah kehilangan uang USD2,1 miliar (Rp29,82 triliun). Namun, platform pembayaran besar ini mengatakan bahwa kemungkinan uang tersebut memang tak ada di rekening itu. Hal ini malah menambah krisis perusahaan.
Dilansir CNN International di Jakarta, Selasa (23/6/2020), skandal ini telah membuat saham Wirecard (WCAGY) jatuh pada awal perdagangan hari Senin. Saham telah anjlok lebih dari 85% selama tiga sesi perdagangan dan menghapus nilai pasar USD12,5 miliar.
Baca Juga: Ribuan Orang di Jerman Dikarantina, Lebih dari 600 Orang Dinyatakan Positif Corona
Wirecard AG merupakan pembayaran digital dan penyedia jasa keuangan Jerman yang terdaftar di bursa Jerman dan berkantor pusat di Aschheim, kota di distrik Munich.
Hilangnya kas ini terungkap setelah dilakukan audit oleh EY pada pekan lalu. Dalam pernyataannya, manajemen Wirecard menyatakan pihaknya tengah mencermati saldo kas yang tidak terhitung yang ditandai oleh auditor di EY dengan kalimat "tidak ada." Dana yang hilang tersebut mewakili sekitar seperempat neraca Wirecard.
Namun, menurut laporan The Jakarta Post, Gubernur Bangko Sentral Pilipinas Benjamin Diokno mengatakan dalam sebuah pernyataan pemberi pinjaman terbesar di negara Asia Tenggara, BDO Unibank dan Bank of the Philippine Islands, tidak mengalami kerugian, meskipun disebutkan namanya sehubungan dengan dana yang hilang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: