Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Defisit APBN Bengkak Picu Utang, Sri Mulyani Harus Tanggung Jawab!

Defisit APBN Bengkak Picu Utang, Sri Mulyani Harus Tanggung Jawab! Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho | Kredit Foto: HMS Center

"Jangan bermimpi tentang peningkatan kesejahteraan rakyat karena uang pajak rakyat akan dipakai membayar utang," imbuh Hardjuno.

Menurut Hardjuno, defisit anggaran yang dalam dan koreksi pertumbuhan ekonomi menjadi pemicu meningkatnya porsi utang pemerintah. Peningkatan utang terjadi karena negara membutuhkan tambahan dana untuk membiayai pengeluaran, yang tak sebanding dengan pendapatan.

"Saat ini utang sudah menjadi beban berat APBN. Bahkan utang sudah mulai mengerus APBN. Anggaran negara dipakai membayar utang daripada untuk program rakyat," imbuh Hardjuno.

Dampaknya, hampir tidak ada program pemerintah yang diperuntukan bagi rakyat lantaran anggaran dipakai membayar utang. Karena itu, Hardjuno mengingatkan Pemerintah Indonesia agar tidak selalu mengandalkan utang dari negara lain dalam mengatasi persoalan ekonomi. Pasalnya, bukan pemerintah yang akan menanggung beban tersebut, melainkan rakyat Indonesia hingga anak-cucu.

"Jangan lupa, yang membayar warisan utang ini adalah generasi sekarang dan mendatang," ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: