Ketegangan Loyo, Kim Jong-un Batal Kerahkan Militer buat Serang Korsel karena...
Korea Utara menangguhkan rencana aksi militer terhadap Korea Selatan, menurut laporan media pemerintah. Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika sejumlah kelompok di Korea Selatan menerbangkan selebaran propaganda melewati perbatasan negara.
Korea Utara mengancam untuk mengirim pasukan ke zona demiliterisasi (DMZ) di perbatasan Korea. Namun, pada pertemuan yang dipimpin oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, media pemerintah mengatakan aksi militer diputuskan untuk ditunda.
Baca Juga: Memanas, Korut Pasang Speaker Jumbo di Perbatasan Korsel
Komisi Militer Pusat membuat keputusan setelah mempertimbangkan apa yang disebut sebagai "situasi yang sedang terjadi".
Kakak perempuan Jong-Un, Kim Yo-jong, telah memberi perintah kepada pasukan tentara lebih dari seminggu yang lalu, yang menyatakan mereka akan "secara tegas melakukan tindakan selanjutnya".
Hal itu direncanakan karena apa yang dikatakan Pyongyang sebagai kegagalan Seoul menghentikan aktivis yang mengirim selebaran anti-rezim Pyongyang melewati perbatasan dengan menggunakan balon.?
Mengapa ada peningkatan ketegangan baru-baru ini?
Sejak ketegangan kedua negara mencair tahun 2018, kedua negara itu telah melakukan upaya untuk meningkatkan hubungan dan melakukan dialog. Tetapi hubungan itu tampaknya memburuk dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir.
Korea Utara pada hari Jumat (19/6/2020) meledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea, yang didirikan dua tahun lalu untuk memastikan dialog reguler antara kedua negara.
Salah satu penyebab ketegangan yang meningkat adalah karena kelompok-kelompok pembelot Korea Utara, yang kini ada di Korea Selatan, mengirim selebaran ke Korea Utara. Selebaran itu biasanya dikirim melalui balon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: