Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris Berani Batasi Peran Huawei di 5G, Jerman Masih Ragu? Padahal, AS Imbau untuk . . . .

Inggris Berani Batasi Peran Huawei di 5G, Jerman Masih Ragu? Padahal, AS Imbau untuk . . . . Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Bogor -

Operator telekomunikasi mesti menunggu sampai September demi mendapat lisensi dari pemerintah Jerman untuk memasang komponen dalam jaringan 5G.

Mengapa? Sebab sejumlah anggota parlemen menganggap Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional dan ingin memblokir perusahaan tersebut. Namun, pemerintah koalisis Kanselir Angela Markel memiliki pandangan berbeda terhadap vendor-vendor asing seperti Huawei.

"Tidak akan ada keputusan kabinet perihal undang-undang keamanan teknologi informasi hingga pekan depan," kata seorang pejabat pemerintah, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Amerika Tetapkan 20 Perusahaan yang Didukung Militer China, Huawei Termasuk Nih???

Baca Juga: Waduh! Data Pengguna Twitter Katanya Bocor?? Cuma Berlaku Buat Pengguna yang . . . .

Artinya, pemerintah Jerman belum bisa membahas aturan tersebut sebelum liburan musim panas. Para anggota parlemen bakal kembali berdiskusi pada 3 Juli untuk terakhir kali, lalu kembali berkumpul pada September.

Kementerian Dalam Negeri Jerman menulis rancangan UU yang menetapkan persyaratan minimum untuk vendor dan mengatakan, "vendor-vendor asing harus bisa dipercaya."

Huawei yang berada di bawah tekanan sanksi Amerika Serikat (AS) sedang mengalami gangguan rantai pasokan chip. Secara tidak langsung, perusahaan juga kesulitan memenuhi komitmen pasokan kepada partner jaringan 5G di Jerman, seperti Deutsche Telekom, Vodafone, dan Telefonica Deutchland.

Di sisi lain, Inggris yang juga sekutu AS telah memutuskan membatasi peran Huawei dalam pengembangan jaringan 5G-nya. Pekan lalu, negara itu juga meminta perusahaan telekomunikasi memastikan punya persediaan peralatan Huawei secara memadai.

Para analis mengatakan, sanksi AS yang lebih keras dapat mendorong operator seluler Eropa untuk mempertimbangkan kembali hubungannya dengan Huawei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: