Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diajak Indonesia Gabung Proyek Kereta Cepat, Jepang Malah Galau

Diajak Indonesia Gabung Proyek Kereta Cepat, Jepang Malah Galau Kredit Foto: Humas Jabar
Warta Ekonomi, Tokyo -

Jepang telah dibuat bingung oleh perubahan kebijakan Indonesia yang mendadak berubah terkait proyek kereta api berkecepatan tinggi. Hal itu setelah Indonesia meminta Tokyo untuk bergabung dalam kesepakatan infrastruktur utama yang awalnya lepas ke China tersebut.

"Biasanya, (Indonesia) seharusnya berbicara dengan kami terlebih dahulu," kata seorang pejabat pemerintah Jepang, merujuk pada proposal baru Jakarta untuk mengintegrasikan proyek yang dipimpin China dengan rencana kereta api kecepatan sedang yang melibatkan bantuan Jepang dalam jumlah yang berarti perpanjangan dari proyek kereta berkecepatan tinggi dikutip dari Japan Today, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Pandemi Corona, Harta Orang Terkaya di Jepang Turun Hampir Rp37 Triliun!

Proyek kereta kecepatan tinggi sekitar 140 kilometer (km) per jam, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, dimulai pada 2016 oleh konsorsium Indonesia-Cina. Proyek ini awalnya dijadwalkan selesai pada 2019, tetapi ditunda hingga 2021 karena masalah dengan pembebasan tanah, termasuk alasan lainnya.

Setelah kalah proyek dengan China untuk membangun kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung, Jepang pada September 2019 mencapai kesepakatan dengan Indonesia pada garis besar proyek kereta api terpisah, yang mencakup jarak 720 kilometer antara Jakarta-Surabaya.

Jalur kereta api itu menghubungkan ibu kota Indonesia dan ibu kota Provinsi Jawa Timur yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia.

Berbicara di konferensi pers pada 29 Mei 2020, Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mengusulkan untuk memperpanjang proyek kereta Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya agar 'lebih ekonomis', dan membawa investor Jepang untuk bergabung dengan proyek yang dikerjakan investor Indonesia-Cina.

Komentar Jokowi tentang perpanjangan yang diusulkan untuk layanan berkecepatan tinggi itu benar-benar mengejutkan Jepang. Pakar perkeretaapian mengatakan akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek dalam istilah praktis karena lebar jalur berbeda.

Setelah proyek selesai, layanan kereta kecepatan sedang Jakarta-Surabaya bisa menggandakan kecepatan menjadi 160 km per jam, mengurangi waktu tempuh sekitar setengahnya dari saat ini, hingga Jakarta-Surabaya dapat ditempuh 5,5 jam. Konsorsium Indonesia-Jepang telah memulai studi kelayakan proyek yang dijadwalkan selesai pada akhir 2020.

"Kami akan dengan tenang melanjutkan studi kelayakan untuk proyek ini," kata seseorang yang terlibat dalam proyek kereta api kecepatan sedang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: