Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Tunjuk Pejabat BUMN Pakai Gaya Politis, Apa Kata Pengamat?

Erick Tunjuk Pejabat BUMN Pakai Gaya Politis, Apa Kata Pengamat? Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sehingga investasi besar Telkom di backbone jaringan harus diimbangi dengan pendapatan besar. Contohnya, di jasa over the top (OTT) yang selama ini hanya dinikmati raksasa, seperti Google atau Facebook, dan sejenisnya. 

"Itulah tugas yang diharapkan bisa dipenuhi oleh talenta muda tersebut," jelas Toto.

Menurut Toto, saat ini mendesak untuk terus memperbaiki kinerja BUMN. Apalagi ada tantangan lain di mana tingkat profitabilitas rata-rata BUMN masih rendah, yakni hanya di bawah 5 persen. Demikian juga angka return of asset rendah, maka ke depan BUMN harus fokus meningkatkan kemampuan laba dan menggerakkan aset agar produktif.

Sebagian BUMN secara internal sudah lemah, merugi, dan produknya relatif sudah tidak kompetitif karena sudah diambil alih pesaing swasta, maka Erick agar tak sungkan melikuidasi.

Baca Juga: Direksi ASDP Indonesia Ferry Kena 'Bersih-bersih' Erick Thohir

"Ke depan mungkin Indonesia akan punya lebih sedikit BUMN, tapi kondisinya lebih sehat dan berdaya saing," kata Toto menambahkan.

Dihubugi terpisah, ekonom yang juga dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah menilai langkah Erick dalam memilih talenta di BUMN sudah sesuai, jika prioritas diberikan kepada tenaga profesional. Namun, dia memberikan sedikit catatan. Setiap penunjukan pejabat di BUMN harus sesuai dengan karakter perusahaan dan kebutuhan bisnis di masa depan, juga memiliki wawasan yang mumpuni.

Karakteristik BUMN dan swasta sangat berbeda. Bisa berhasil di swasta, tapi tantangan di BUMN selalu lebih berat. Misal, keberhasilan dalam mengelola satu perusahaan rintisan belum tentu menjadi jaminan akan mampu memimpin BUMN karena karakteristik BUMN yang unik, membutuhkan pengalaman dan wawasan.

"Memberi kesempatan kepada profesional, saya kira itu sudah dan selama ini dilakukan, memang seharusnya begitu. Pengelolaan BUMN harus diberikan kepada para profesional," ujar Piter.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: