Pengelolaan hewan kurban hingga penyembelihan pun dilakukan di peternakan yang professional dengan penerapan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu badan untuk petugas pemotongan, penerapan physical distancing, penggunaan APD (masker, sarung tangan dan baju khusus), penerapan cuci tangan, hingga penyemprotan disinfektan.
"Proses pengolahan daging kurban menjadi rendang dan kornet juga mengikuti standar kesehatan Covid-19," ujarnya.
Selain itu, dengan inovasi Superqurban, pembagian daging qurban tidak akan menimbulkan kerumunan di masyarakat karena Superqurban didistribusikan langsung oleh para Relawan Rumah Zakat secara merata kepada masyarakat terdampak Covid-19, masyarakat yang membutuhkan di kawasan tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia, serta daerah yang terkena bencana.
“Superqurban menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 terutama mereka yang pendapatannya berkurang selama pandemi. Superqurban akan terus didistribusikan sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di masa-masa sulit," ungkapnya.
Menjelang Idul Adha, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu ini, Rumah Zakat ingin memberikan peluang kepada masyarakat terdampak pandemi untuk menjadi produktif melalui ‘Duta Kurban’.
Dengan menjadi Duta Kurban masyarakat akan mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan program qurban untuk kebutuhan ibadah pekurban Rumah Zakat.
Beragam kemudahan dan benefit yang menarik akan ditawarkan untuk para Duta Kurban. Adapun Untuk bergabung menjadi Duta Kurban masyarakat tinggal mengakses https://dutaqurban.rumahzakat.org/ lalu ikuti alur dan persyaratan yang ada di halaman tersebut.
“Selain untuk mensyiarkan kebermanfaatan qurban sebanyak-banyaknya, melalui Duta Kurban ini kita sekaligus ingin menggerakan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: