Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Nyatakan Teknologi Huawei-ZTE Bahaya, Bakal Setop Pakai??

AS Nyatakan Teknologi Huawei-ZTE Bahaya, Bakal Setop Pakai?? Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Bogor -

Komisi Komunikasi Federal resmi menyatakan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional. Otomatis, itu akan memengaruhi penggunaan dana federal oleh para perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS) dalam membeli dan memasang peralatan Huawei dan ZTE.

Ketua FCC, Ajit Pai menyatakan ada bukti kuat yang mendukung keputusan itu. Badan-badan federal dan anggota parlemen telah lama menghakimi Huawei dan ZTE sebagai antek-antek badan intelijen China karena mereka mesti mematuhi hukum China. Sementara, dua perusahaan itu berulang kali menolak tuduhan itu.

"(Huawei dan ZTE) diwajibkan bekerja sama dengan badan intelijen negaranya karena tunduk pada hukum China," kata Pai, dilansir dariĀ Techcrunch, Rabu (1/7/2020).

Baca Juga: Cara Dapat Listrik Gratis Juli-September: www.pln.co.id dan . . .

Baca Juga: Selain Bisnis, Cuan Laudya Cynthia Bella Pun Berasal dari Youtube

Pada November 2019, FCC mengumumkan, perusahaan yang tergolong sebagai ancaman keamanan nasional tak akan memenuhi syarat untuk menerima uang dari Dana Layanan Universal (USF); cara utama FCC untuk membeli dan menyubsisi peralatan dan layanan telekomunikasi guna meningkatkan konektivitas di AS.

"Kami tak akan membiarkan Partai Komunis China mengeksploitasi kerentanan jaringan dan mengompromikan infrastruktur komunikasi yang penting bagi kami," kata mayoritas FCC yang berasal dari Partai Republik dalam pernyataan terpisah.

FCC sudah menyebut Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan sejak tahun lalu, tetapi proses formal memakan waktu berbulan-bulan sehingga baru melahirkan deklarasi pada Selasa (30/6/2020).

Menurut Komisaris FCC, Goffrey Starks, pelabelan 'ancaman' terhadap Huawei dan ZTE merupakan langkah awal. Setelahnya, banyak operator yang perlu dukungan untuk mengganti peralatan Huawei dan ZTE.

Ia berujar, "Kongres mengakui dalam UU Jaringan Komunikasi Aman dan Terpercaya, banyak operator akan membutuhkan dukungan guna mengganti peralatan vendor berbahaya, tetapi masih belum mengalokasikan dana itu."

Juru bicara Huawei dan ZTE tak segera memberi komentar soal kabar tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: