Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Model Bisnis Pasca Pandemi

Begini Model Bisnis Pasca Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hantaman pandemi Covid-19 telah meluluh lantahkan sektor perekonomian negara-negara dunia. Perekonomian global diperkirakan akan mengalami resesi terburuk sejak Great Depression. Termasuk Indoneaia, banyak perusahaan tak mampu lagi bertahan, data menunjukan bahwa dua dari tiga perusahaan yang disurvei di Indonesia telah berhenti beroperasi.

Secara pararel, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan anjlok ke angka 0,5 persen tahun ini. Menurut perkiraan IMF, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan turun ke angka 0,5% tahun ini.

Fetra Syahbana Country Manager, Nutanix Indonesia mengatakan untuk menjaga kesinambungan bisnis diperlukan upaya peningkatkan digitalisasi. Proses digitalisasi sendiri tentu tidak akan lepas dari pemanfaatan platform cloud untuk mendukung penggunaan software, aplikasi, layanan atau solusi lainnya dengan lebih mudah dan efisien.

“Nutanix punya pendekatan yang inovatif terhadap perjalanan transformasi digital – dengan melakukan penyederhanaan TI, membuat cloud dan/atau infrastruktur TI menjadi begitu pintar, dapat diandalkan, dan begitu sempurna sehingga seakan-akan tidak kelihatan (invisible),” ujar Fetra. 

Pada saat pandemi seperti ini proses digitalisasi perlu ditingkatkan untuk mendorong kesinambungan bisnisnya.  mengacu data Deloitte yang menyebutkan sebanyak 21,2 juta penduduk Indonesia akan bekerja secara remote selama lebih dari setahun (multiyears) pasca pandemi covid-19.

Oleh karena itulah menurutnya, trend bekerja dari mana saja akan menjadi kenormalan baru (new normal). “Dan Nutanix mendukung perusahaan yang menjalankan ‘Bekerja dari Mana Saja’,” tegas Fetra 

Pada masa pandemi dan new normal seperti ini ia meyakini akan terbit realitas bisnis yang baru. “Saat kita bangkit dari turbulensi, bisnis akan menjadi lebih ramping, lebih ringan, lebih ‘lapar’, lebih gesit dan jauh lebih mudah beradaptasi. Secara alami, akan tercipta model bisnis baru yang mengandalkan software dan cloud yang mampu menawarkan kesederhanaan, fleksibilitas dan skalabilitas, dan kelangsungan hidup mereka akan tergantung pada itu."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Bagikan Artikel: