Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah Sineas Indonesia Pertama Jadi Juri Piala Oscar, Siapa Dia?

Inilah Sineas Indonesia Pertama Jadi Juri Piala Oscar, Siapa Dia? Kredit Foto: The Big Idea

Pada 2017 dan 2018, In-Docs bekerja sama dengan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengadakan forum dokumenter internasional Docs by The Sea.

Dalam forum tersebut, mereka memilih 30 proyek dokumenter dari Asia Tenggara yang kemudian dipresentasikan kepada para pengambil kebijakan di industri dokumenter internasional, termasuk penyelenggara festival-festival film tenama seperti Sundance dan Tribeca.

Dari situlah Amelia mulai dipandang sebagai kurator film-film dokumenter berkualitas dari Asia Tenggara.

"Mereka melihat bahwa film-film yang kami dukung ini sangat berkualitas. Banyak festival-festival yang kemudian jadi mitra kami ... Kemudian banyak sekali film-film Asia Tenggara yang masuk ke festival-festival kemudian mendapat tawaran broadcast dari berbagai negara," ujarnya.

Sebagai direktur program di In-Docs, Amelia menginisiasi dan menyelenggarakan berbagai program yang mendukung para pembuat film dokumenter di Indonesia dan Asia Tenggara, antara lain IF/Then dan Good Pitch.

Usaha Amelia dan rekan-rekannya untuk mengangkat film-film Asia Tenggara dihargai oleh para pembuat film maupun industri. Beberapa orang dari jaringan itu merupakan anggota Akademi.

"Karena itu kemudian mereka melihat kami sebagai sebuah hub penting di dunia, juga di Asia Tenggara, jadi mereka mikir 'oke Amelia harus masuk ke Akademi'," imbuh Amelia.

Amelia juga pernah terlibat langsung sebagai produser dan sutradara dalam beberapa proyek film pendek, seperti Jadi Jagoan ala Ahok (2012) dan Akar (2014).

Rising from Silence, dokumenter yang dia produksi tentang para penyintas tragedi 1965, meraih Piala Citra sebagai film dokumenter pendek terbaik pada Festival Film Indonesia 2018 dan disiarkan secara internasional lewat saluran televisi NHK Jepang.

Amelia telah membuat film sendiri sejak 2001. Dia kemudian kuliah di Amerika Serikat dan menghabiskan 15 tahun di luar negeri sebelum kembali ke Indonesia pada 2012 dan mulai aktif di industri perfilman Indonesia.

Ke depannya, dia berharap industri film dunia bisa menjadi semakin inklusif.

"Mereka semakin inklusif dalam kerja sama dengan bakat-bakat film dunia dan menerima cerita-cerita enggak hanya dari AS," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: