Setelah itu Elon Musk pun menantang menunjukkan data. Untuk memperkuat argumennya, Musk membagikan grafik New York Times yang menunjukkan lonjakan kasus bersamaan dengan penurunan jumlah kematian setiap hari.
Namun, hitungan kematian tersebut tertinggal dari hitungan kasus sekitar tiga atau empat minggu, menurut Rasmussen dan para ahli penyakit menular lainnya.
"Kematian kemungkinan akan meningkat dalam beberapa minggu ke depan seiring berjalannya waktu dan kasus-kasus yang didiagnosis pada awal lonjakan sakit," kata Rasmussen. "Yang terburuk belum datang."
Elon Musk memang diketahui memiliki rekam jejak berbagi teori menyesatkan tentang pandemi. Sebelumnya bahkan ia menyarankan bahwa kematian dihitung berlebihan dan bahwa penguncian tidak perlu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: