Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Kena Tipu! Borong 6,7 Juta Masker, Eh Ternyata Palsu!

Pemerintah Kena Tipu! Borong 6,7 Juta Masker, Eh Ternyata Palsu! Kredit Foto: Scmp.com

Investigasi pabean mengikuti keluhan bulan lalu oleh agen masker bedah yang mengatakan pemerintah menerima barang dengan label palsu. Pengemasan produk menyarankan masker diproduksi di pabrik daratan Medicom, tetapi perusahaan membantahnya, kata Mak.

Sementara itu, masker yang dimaksud lulus uji keamanan lokal, bahan yang digunakan untuk pin hidung lebih rendah dan warna lapisan luar lebih ringan daripada versi asli.

Baca Juga: Pesepeda Meninggal saat Kenakan Masker, Ini Cerita Lengkapnya...

Mak juga mengatakan, pemeriksaan langsung oleh pabean tidak menemukan masker seperti itu dijual di pasar. Dia tidak akan mengatakan jika kedua perusahaan yang terlibat adalah di antara pemasok produk reguler kepada pemerintah.

Mak mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan dia tidak akan mengesampingkan lebih banyak penangkapan.

GLD, yang bertanggung jawab untuk pengadaan biro dan departemen pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah membayar HK$15,2 juta untuk masker. Barang-barang itu diamankan pada bulan Maret dan dikirim dalam batch.

Ia juga mengatakan laporan polisi dibuat karena pemasok diduga telah menyerahkan dokumen palsu.

Bea Cukai telah meluncurkan kode operasi seluruh kota bernama "Wali" sejak Januari untuk menindak toko-toko ritel dan apotek yang menjual masker bedah di bawah standar dan barang-barang medis lainnya.

Sejauh ini, lebih dari 35.000 inspeksi di tempat-tempat ritel telah dilakukan. Investigasi telah diluncurkan ke 13 kasus dugaan pelanggaran undang-undang uraian perdagangan dan 11 kasus dugaan pelanggaran hukum keselamatan barang konsumen.

Enam puluh satu orang telah ditangkap sejauh ini dan sekitar 124.000 masker, 306 botol alkohol desinfektan, dan 23 botol larutan salin normal telah disita.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: