Disinggung soal Pembentukan Holding RS BUMN ? Dwi Satriyo Annurogo secara tegas mengatakan, pihaknya telah menandatangani Perjanjian Pengambil alihan Saham Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement/CPSA) sebagai pemegang saham mayoritas PT Nusantara Sebelas Medika hal ini katanya, sesuai roadmap pembentukan Holding RS BUMN yang dijelaskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa hari lalu.
"Kami bersama enam BUMN lainnya akan mengalihkan saham rumah sakit yang kami kelola untuk nantinya menjadi Holding RS BUMN dengan PT Pertamina Bina Medika IHC sebagai holdingnya. Hal ini untuk kepentingan lebih besar, diharapkan selain meningkatkan performa kinerja rumah sakit juga IHC akan menjadi salah rumah sakit yang memiliki jaringan terbesar di Indonesia,” ujarya
“Bapak Menteri (Erick Thohir, red) sudah menjelaskan bahwa, integrasi RS BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta akan menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia. Secara konsolidasi grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha hingga mencapai Rp4,5 trilyun dan total aset mendekati Rp5 trilyun,” beber Dwi Satriyo Annurogo
Perlu diketahui, PT Nusantara Sebelas Medika adalah anak perusahaan PTPN XI bergerak dibidang jasa kesehatan dan mengelola 4 rumah sakit yakni RS Djatiroto di Lumajang, RS Wonolangan di Probolinggo, RS Elizabeth di Situbondo dan RS Lavalette di Malang. Saat ini dua diantaranya mendapat penugasan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi RS rujukan covid 19, RS Djatiroto dan RS Lavalette.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil