Startup kopi berbasis di China, Luckin Coffee mengonfirmasi manipulasi senilai 300 juta dolar AS (sekitar Rp4,4 T) dalam pendapatan bersih perusahaan pada 2019.
Investigasi internal terhadap kasus itu telah selesai. Selain pendapatan, penyelidikan itu juga menemukan adanya manipulasi pengeluaran senilai 190 juta dolar AS.
"Dalam penyelidikan internal, komite khusus dan penasihat meninjau lebih dari 550 ribu dokumen yang dikumpulkan dari lebih dari 60 penjaga, mewawancarai lebih dari 60 saksi, dan melakukan uji forensik yang luas dan pengujian data analitik," jelas Luckin, seperti Warta Ekonomi kutip dari Tech in Asia, Jumat (3/7/2020).
Baca Juga: Dinilai 'Pilih Kasih' ke Sejumlah Driver, Grab Kena Denda Rp30 M
Baca Juga: Gojek Bakal 'Lenyapkan' GoViet dan Get, Ganti Nama Jadi . . . .
Luckin, saingan utama rantai kopi global Starbucks di China menyampaikan, bukti itu telah mengungkapkan partisipasi mantan CEO Jenny Qian dan mantan Chief Operating Officer Jian Liu. Ada pula laporan dari para karyawan soal kasus tersebut.
Menyusul temuan itu, perusahaan mengatakan, "dewan direksi telah menghentikan Qian dan Liu dan mengusulkan agar Charles Lu mengundurkan diri dari posisi direktur dan ketua dewan."
Selain itu, 12 karyawan lain yang berkaitan dengan transaksi palsu, akan mengalami pemecatan. Ada pula 15 karyawan yang bakal menghadapi tindakan disipliner. Luckin juga mengakhiri hubungan dengan seluruh pihak ketiga yang terlibat dalam transaksi palsu.
Menurut rantai kopi, panitia khusus berpotensi melakukan penyelidikan tambahan jika informasi baru yang relevan muncul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: