Polisi Italia berhasil membongkar penyimpanan obat-obatan senilai €1 miliar atau Rp16 triliun yang diyakini diproduksi oleh kelompok ekstremis ISIS untuk mendanai serangan terorisme di seluruh dunia.
Polisi militer menemukan 14 ton amfetamin yang disimpan di dalam tong berbentuk silinder, dalam tiga kontainer pengiriman. Kolonel Polisi Domenico Napolitano menyebut, penemuan 85 juta pil di pelabuhan selatan Salerno itu adalah penyitaan amfetamin terbesar yang pernah ada.
Baca Juga: Perdana Menteri Baru Dilantik, ISIS Malah Gencarkan Serangan di Irak
Napolitano menyebut, para penyelidik meyakini bahwa produksi obat-obatan itu memberikan pendapatan vital bagi kelompok terorisme tersebut bagi kegiatan militannya.
"Kami tidak dapat melihat mereka, tapi kami tahu itu akan tiba karena penyelidikan yang sedang kami lakukan terhadap Camorra (kelompok kejahatan terorganisir Italia). Kami menyadap panggilan telepon para anggota. Jadi, kami tahu apa yang akan terjadi," ujar Napolitano, dilansir The Sun, Jumat (3/7/2020).
Menurut investigasi, produksi amfetamin yang sebelumnya dibuat di Eropa menjadi terhambat karena pandemi Covid-19 sehingga para pengedar beralih ke produsen yang berbasis di Suriah untuk mengisi pasar.
Dua minggu lalu, pengiriman obat-obatan terlarang dalam jumlah lebih kecil juga disita di pelabuhan yang sama setelah disembunyikan dalam pengiriman pakaian. Obat itu dijuluki oleh pihak berwenang sebagai 'obat jihad'.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: