Bocornya data pribadi pengguna Facebook terjadi lagi. Yang terbaru menyebut, ribuan pengembang--sebagai pihak ketiga--berhasil memperoleh data pribadi pengguna Facebook walau sudah tak bekerja sama secara ekslusif lagi dengan perusahaan.
Facebook sendirilah yang membeberkan kabar itu. Menurut perusahaan, itu berkaitan dengan kontrol keamanan yang perusahaan terapkan setelah kasus skandal Cambridge Analytica.
Pada saat itu, Facebook mengakhiri akses aplikasi guna menerima pembaruan informasi dari pengguna yang tak aktif selama 90 hari ataupun lebih.
Baca Juga: Aktif Buat Video Youtube, Zaskia Adya Mecca Himpun Cuan Rp80 Juta
Baca Juga: Cara Download Lagu di Spotify Lewat HP dan Laptop
Kontrol dari kebijakan ganular pada 2014 membuat pengguna memutus informasiĀ non-publik seperti surel atau tanggal lahir saat memakai akun Facebook sebagai alat untukĀ login ke aplikasi.
Vice President of Platform Partnership Facebook, Konstantinos Papamiltiadis menulis, "namun, baru-baru ini kam imenemukan sejumlah aplikasi yang masih menerima data yang sebelumnya disetujui oleh orang lain, walau tak memakai aplikasi dalam 90 hari terakhir."
Sebagai contoh, ia menjelaskan, masalah itu dapat menyerang pengguna aplikasi fitnes demi mengundang temannya ke tempat latihan--padahal, temannya sudah tak aktif dalam beberapa bulan.
Sekiranya, ada lima ribu pengembang pihak ketiga yang terus menerima informasi pengguna Facebook. Bentuk informasinya berupa bahasa dan gender.
Namun, Facebook mengklaim belum menemukan bukti kalau hal itu melahirkan informasi yang tak konsisten dari izin yang pengguna berikan. Perusahaan juga mengaku sudah memperbaiki masalah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: