Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jatim Masih Panen Kasus Baru Covid-19, Pakar Bongkar Sebab

Jatim Masih Panen Kasus Baru Covid-19, Pakar Bongkar Sebab Kredit Foto: Antara/Olha Mulalinda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus baru positif Covid-19 di Jawa Timur masih tinggi. Bahkan, pada Sabtu 7 Juni 2020 kasus baru di Jawa Timur mencapai 414 orang.

Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navila Yamani, menilai masih tingginya kasus baru Covid-19 di Jawa Timur lantaran pemeriksaan masif dan menggambarkan penularan di masyarakat masih terjadi.

Baca Juga: Perkembangan Covid-19: Jatim Tertinggi, Jakarta Lumayan Membaik

"Jadi, kalau ini artinya memang surveilans kesehatan itu sudah berusaha dimaksimalkan dengan pemeriksaan secara masif. Artinya, angka kasus masih tinggi, jadi penyebarannya masih ada," kata Laura kepada Okezone, Minggu (5/7/2020).

Di samping itu, kata Laura, faktor lainnya yang membuat masih tingginya penyebaran di Jawa Timur lantaran masyarakat tak patuh dengan protokol kesehatan Covid-19. Lebih lanjut, dengan angka kasus baru yang masih tinggi, Laura mengatakan Pemprov Jawa Timur harus bekerja ekstra. Pasalnya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak lagi diterapkan.

"Apalagi, di sini (Jatim) sudah tidak ada PSBB," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data terbaru yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Covid-19, pasien positif virus corona di Indonesia kembali bertambah sebanyak 1.446 orang pada Sabtu 5 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 62.142 orang.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 651 orang sehingga total menjadi 28.219 orang. Pasien meninggal dunia bertambah 53 sehingga total menjadi 3.089 orang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, setiap provinsi mengalami penambahan kasus secara variatif. Bahkan, ada yang tidak melaporkan terjadi penambahan kasus kemarin.

Namun, untuk jumlah penambahan kasus terbanyak masih ada di Jawa Timur sebanyak 413 sehingga total kumulatif 13.461. Di bawah Jawa Timur, ada DKI Jakarta sebanyak 223 dengan kumulatif 12.183. Di urutan ketiga ada Sulawesi Selatan sebanyak 195 dan kumulatifnya 5.754 kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: