Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei politik terkait 10 menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju yang berpotensi terkena reshuffle
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly 61,4 persen, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebesar 52,4%, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah 47,5%, dan Menteri Agama Fachrul Razi 40,8%.
Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo 36,1%, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan 33,2%, dan Menteri Sosial Juliari Batubara 30,6%.
Baca Juga: Sanjung Erick Thohir, PKB: Ahok Gak Ada Apa-apanya!!
Baca Juga: Tolak Rencana IPO, Pelaut Pertamina Colek Erick Thohir
Kemudian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28,1%, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 24,7%, dan Menteri BUMN Erick Thohir 18,4%.
Selain itu, terjadi peningkatan keinginan dari masyarakat untuk reshuffle kabinet dibandingkan dengan survei sebelumnya yakni pada 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf.
Yakni sebanyak 72,9% responden menganggap perlu dilakukan reshuffle. Sedangkan saat survei 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf hanya 42%.
Terkait itu, Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun menyebut angka 72,9 persen responden yang menganggap Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle merupakan angka yang tidak main-main.
Sebab, menurutnya, hal ini petanda bahwa publik memang merasa tidak nyaman dengan kinerja sejumal menteri.
Namun, dari 10 nama yang favorit untuk reshuffle, setidaknya lima nama datang dari rekomendasi parpol pengusung presiden.
Yakni, Yasonna Laoly, Menaker Ida Fauziah, Menteri KKP Edhi Prabowo, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menpora Zainudin Amali.
Sementara untuk Sementara beberapa nama lainnya, diketahui merupakan orang-orang dekat dengan Jokowi, yakni Luhut, Erick, Teten, dan Fachrul Razi. Praktis, hanya Terawan yang aman dan tak memiliki beban untuk dicopot.
Menurutnya, untuk nama-nama yang direkomendasikan dari parpol, biasanya akan ditukar dengan nama lainnya. Seperti Yasonna yang digosipkan bakal ditukar dengan Trimedya Panjaitan.
Sementara orang-orang dekat Presiden, inilah yang dipertanyakan, apakah dia berani melengserkannya, atau memberi pos lain seperti di komisaris BUMN andaipun benar mereka yang jadi target reshuffle.
“Persoalannya Jokowi dengan orang dekat. Lah, gimana? Itu orang-orang dekat, seperti Fachrul Razi (Menag), dia Ketua Tim Bravo 5 saat kampanye Joko Widodo. Tetapi dia bisa saja dicopot, karena dia masih di bawah naungan Luhut (membidani Bravo 5). Kalau Dokter Terawan saya tidak tahu endorsemennya, jadi aman (direshuffle),” katanya dalam kanal Youtube Refly Harun, seperti dikutip, Senin (6/7/2020).
Sambungnya, bisa jadi Fachrul Razi akan diberikan jabatan sebagai komisaris BUMN. Sebelum menjabat Menag, nama Fachrul Razi sendiri diketahui sebagai salah satu komisaris di Antam.
Selain itu, Teten, orang yang sudah jadi tim pemenangan Joko Widodo sejak 2014. “Kalau Luhut? Hebat kalau Jokowi berani atau mau mempensiunkan Luhut Binsar. Jangan marah ya Pak Luhut, ini kritik membangun.”
“Sebab kalau dalam tiap aspirasi survei, ini selalu muncul nama Luhut. Tetapi dia juga yang orang paling dianggap usefull buat presiden, orang yang selalu dianggap bisa menyeleaikan masalah. Kalau kinerja, saya tidak mau bicara,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: