Gak Cuma F-16, Turki Juga Jadikan F-22 dan F-35 Kelinci Percobaan
Turki tak hanya menguji sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia terhadap jet tempur F-16 dan F-4 buatan Amerika Serikat (AS) pada November 2019. Laporan lain menyebut senjata pertahanan itu juga dites terhadap jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin Amerika.
Sejumlah situs web militer seperti BulgarianMilitary.com, Evening Courier, Fighter Jets World, Army Recognition, AviaPro dan Defense News menerbitkan laporan tersebut.
Baca Juga: Berani, Turki Jadikan F-16 AS Jadi Kelinci Percobaan Rudal S-400
Laporan Defense News, Kamis (9/7/2020), mengatakan dua baterai S-400 diaktifkan di Murted Lanud yang dekat dengan Ankara. Sistem pertahanan itu dites untuk melacak F-22 dan F-35 dalam penerbangan di Mediterania Timur dan Laut Hitam.
Jarak antara Murted Lanud dengan kawasan Laut Hitam berkisar antara 170-200 km, yang berarti lintas dua jet tempur siluman tercanggih buatan Lockheed Martin AS itu berada dalam jangkauan radar dari sistem pertahanan S-400.
Sekadar diketahui, radar sistem pertahanan canggih Moskow itu bisa melacak target hingga jarak 600 km.
Hasil tes tidak diungkapkan militer Turki, tetapi dilihat dari kurangnya keluhan, media-media spesialis militer itu mengasumsikan bahwa Ankara sepenuhnya puas dengan sistem buatan Moskow.
Laporan berbagai media itu bahkan menyebut uji coba terhadap jet-jet tempur siluman itu dilakukan tiga kali. Tak disebutkan secara rinci kapan uji coba itu berlangsung.
Senator AS untuk Maryland, Christopher Van Hollen, mengatakan tindakan Ankara tersebut telah melewati "garis merah yang lain" karena nekat menguji sistem deteksi radar dari sistem pertahanan rudal S-400 terhadap jet-jet tempur buatan Amerika.
Amerika Serikat ingin membeli sistem rudal S-400 dari Turki untuk keluar dari kebuntuan mengenai partisipasi Ankara dalam program untuk produksi F-35 Lightning II. Turki sejauh ini menolak gagasan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto