Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Terancam Tutup Usia, Maskapai Dunia Juga Menderita Kok

Garuda Terancam Tutup Usia, Maskapai Dunia Juga Menderita Kok Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan keuangannya saat ini tengah dalam kondisi sulit. Ini merupakan imbas dari industri penerbangan yang babak belur pasca-mewabahnya pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, hingga 1 Juli 2020 tercatat perusahaannya memiliki utang sebesar 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp32 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS).

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai, sebuah perusahaan terutama industri penerbangan yang memiliki utang merupakan hal yang wajar, asalkan mempunyai kemampuan untuk membayar utangnya.

Baca Juga: Utang Selangit, Keuangan Berdarah-darah, Umur Garuda Cuma sampai

Apalagi jika utangnya untuk keperluan operasional yang produktif, seperti misalnya untuk pembelian alat utama operasional kerja, seperti pesawat bagi maskapai. Perlu diketahui, salah satu ciri industri maskapai adalah high capital sebab sarana-prasarana kerjanya memang mahal.

"Untuk Garuda misalnya, satu pesawat narrow body B737 NG atau A320 itu harganya sekitar Rp1 triliun, yang wide body seperti B777, A330 itu bisa mencapai Rp3 T per unit. Tinggal dikalikan berapa yang dimiliki Garuda Group," ujar Gatot saat dihubungin Warta Ekonomi, Rabu (15/7/2020).

Jika diperinci, pinjaman utang terdiri dari utang operasional sebesar US$905 juta, pinjaman jangka pendek US$6,68 juta, dan jangka panjang US$645 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: